MOMENTUM, Bandarlampung--Sekretaris DPD I Partai Golkar
Provinsi Lampung Ismet Roni angkat bicara terkait banyaknya pelarangan yang
dilakukan oleh para oknum aparatur di Kota Bandarlampung terhadap sekelompok orang
yang hendak membantu masyarakat terdampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Anggota DPRD Provinsi Lampung itu pun merasa ada yang aneh
di kota setempat. Sebab, kata Ismet, insiden pencekalan bagi-bagi bantuan sosial
(bansos) hanya terjadi di Kota Bandarlampung.
“Kami seluruh kader Golkar di 15 kabupate/kota semuanya
bergerak, membantu warga terdampak covid-19. Ini perintah DPP. Lantas kenapa
harus dilarang-larang?” kata Ismet kepada harianmomentum.com, Jumat
(14-8-2020).
Lebih lanjut legislator asal daerah pemilihan VI:
Tulangbawang, Tulangbawang Barat dan Mesuji itu pun mengatakan, aksi pelarangan
distribusi bantuan oleh oknum camat-lurah yang marak terjadi di kota setempat
sangat janggal. Seolah telah terkoordinisir.
“Saya pun di Tulangbawang melakukan hal serupa (mambagikan
bantuan, red). Tidak ada yang melarang seperti di Bandarlampung ini. Di 14 kabupaten/kota
lainnya, semuanya pun membagikan bantuan. Tidak ada juga yang melarang,”
tuturnya.
Ismet pun mengimbau pemerintah kota setempat untuk lebih
bijak dalam menyikapi suatu persoalan. Jangan juga mengaitkan kegiatan sosial dengan
Pilkada 2020.
“Menurut saya kesampingkan dulu pilkada. Sesuai petunjuk
pemerintah, baik pusat maupun daerah bahwa kita harus membantu pemerintah
daerah dalam rangka meminimaliri dampak akibat covid, termasuk dalam hal
ekonomi,” jelasnya.
Maka, sambung Ismet, soal pilkada lebih baik percayakan saja
kepada lembaga penyelenggaranya, KPU dan Bawaslu.
“Biar pilkada dengan turannya yang mengatur KPU-Bawaslu. Kita
di pandemi covid ini, berkewajiban membantu masyarkaat,” terangnya.
Kalau pun ada sosialsiasi yang dilakukan bakal calon kepala
daerah, menurut Ismet, saat ini pun masih sah-sah saja.
“Kalau ada yang sosialisasi, coba tanya Bawaslu, menyalahi
aturan tidak? Sepanjang tidak jangan dilarang lah,” tegasnya.
Di akhir sesi wawancara, Ismet pun berpesan agar Walikota
Bandarlampung Herman HN bisa melihat persoalan dengan pemikiran yang jernih.
“Pemkot (pemerintah kota) jangan buat kegaduhan lah. Kalau
masalah ini terus bergulir, menurut saya ini insiden buruk bagi pemerintah kita
saat ini. Sebab solusi masalah ini ya adanya di pemerintahan itu sendiri,”
tutpnya.(**)
Laporan/Editor: Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum