MOMENTUM, Bandarlampung--Telkomsel bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan bantuan 10 unit kapal penangkap ikan kepada para nelayan di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Bantuan berasal dari corporate social responsibility (CSR) Telkomsel tersebut bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat pasca bencana tsunami Pandeglang.
Penyaluran bantuan disertai edukasi dan sosialisasi aplikasi digital e-LogBook Penangkapan Ikan dari KKP dan Aplikasi Fish-On agar nelayan dapat memanfaatkan teknologi digital sehingga memudahkan dalam menangkap ikan.
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, kegiatan CSR Telkomsel diharapkan berdampak sosial positif, berkelanjutan dan seusai dengan kebutuhan masyarakat.
“Telkomsel percaya bahwa perubahan nyata yang kami hadirkan akan semakin memiliki dampak besar dengan melakukan upaya kolaboratif bersama para pemangku kepentingan lainnya," katanya dalam rilis yang diterima harianmomentum, Rabu (19-8-2020).
Bantuan 10 kapal para kepada nelayan di wilayah Kecamatan Sumur, Pandeglang, diharapkan bermanfaat dalam jangka waktu panjang. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kegiatan ini.
Kabupaten Pandeglang dikenal sebagai wilayah dengan potensi kawasan laut yang luas, khususnya Kecamatan Sumur yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia di sebelah utara, selatan, dan barat.
Oleh karena itu, penyaluran bantuan dari Telkomsel dan KKP diharapkan mampu menumbuhkan perekonomian lokal melalui pengembangan sektor kelautan dan perikanan.
Selain itu, ketersediaan kapal penangkap ikan juga dapat dimaksimalkan untuk upaya dalam memastikan menjaga produktivitas para nelayan di tengah situasi penuh tantangan yang dialami bangsa Indonesia terkait dengan pandemi Covid-19.
“Inisiatif kami untuk para nelayan di Kabupaten Pandeglang merupakan bagian dari perwujudan pilar filantropi di dalam program CSR," katanya.
Selain filantropi, kata dia, pilar CSR Telkomsel juga meliputi pendidikan, masyarakat, digital, dan pemberdayaan masyarakat. (*).
Laporan: Nur/Rls.
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum