MOMENTUM, Bandarlampung--Program tanggung jawab sosial yang dilakukan Great Giant Foods (GGF) merupakan implementasi mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Program tersebut bukan hanya mengatasi masalah ekonomi dan sosial tapi juga menjaga kelestarian lingkungan. Sehingga hubungan perusahaan dengan masyarakat terjalin serasi, seimbang dengan tetap menjaga nilai, norma dan budaya masyarakat.
Demikian Director Corporate Support GGF Djoni Wesida dalam pengantar Webinar GGF 2020, Jumat (25-9-2020). Program tanggung jawab sosial itu sudah dilakukan salah satu anak usaha GGF yaitu PT Great Giant Pineapple (PT GGP).
Dia menilai PT GGP tepat dalam memilih dan menerapkan strategi, kemudian keberanian perusahaan dalam melakukan inovasi-inovasi pengembangan SDM yang terus-menerus dan profesional dan juga terus menjaga kualitas produk demi kepuasan pelanggan.
Keberhasilan yang sudah capai pada masa lalu tidak menjadi satu jaminan akan berhasil pada masa yang akan datang. Karena itu, PT GGP terus melakukan upaya-upaya untuk memastikan terus tumbuh berkelanjutan. Sebetulnya, hal ini merupakan praktek dan filosofi yang sudah tertanam dan menjadi bagian dari proses bisnis perusahaan PT GGP sejak mulai beroperasi lebih dari 40 tahun.
“Jadi di dalam menjalankan perusahaan, kami telah mengintegrasikan baik aspek lingkungan aspek sosial maupun ekonomi di dalam seluruh proses bisnis perusahaan. Kami menyediakan produk yang bernutrisi dan berkualitas untuk kehidupan masyarakat yang diproduksi secara berkelanjutan dan inovatif,” terang Djoni Wesida.
GGF sebagai brand identity menghasilkan produk-produk unggulan yang berkualitas serta bernutrisi tinggi, terus berperan aktif untuk memberikan dampak positif perusahaan bagi sosial dan lingkungan sebagai upaya mendukung keberlanjutan perusahaan.
Growing Sustainably with Community, menjadi tema menarik yang diusung dalam Webinar GGF 2020 seiring dengan diluncurkannya Sustainability Report PT GGP. Webinar yang digelar secara vitual melalui zoom ini mendapat sambutan antusias para peserta dari kalangan akademisi, para jurnalis dan masyarakat umum dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam menyajikan materi, panitia Webinar GGF 2020 mengundang para pakar bidang sustainability sebagai narasumber. Yaitu, Maria Dian N, (CSR & Sustainability Management Expert), Lany Harijanti (Country Program Managers GRI), dan Fredy SM, (Kepala Bappeda Provinsi Lampung).
Topik sustainability menjadi semakin menarik ketika muncul banyak pertanyaan dari peserta, rasa ingin tahu terhadap konsep keberlanjutan yang diterapkan oleh GGF dalam menjaga kelangsungan bisnisnya bermunculan di area webinar yang dipandu moderator dari Managing Partner Social Investment Indonesia Fajar Kurniawan.
Dalam paparannya, Maria Dian N, menggarisbawahi bahwa Global Reporting Initiative (GRI) umumnya dipakai oleh korporasi ataupun organisasi yang ingin menceritakan tentang sustainability. Tugas kita adalah mendukung sebuah organisasi yang ingin mengkomunikasikan sejauh mana praktek sustainability sudah dijalankan menuju ke arah sistem yang lebih baik.
“Laporan SR adalah wajah perusahaan yang diletakkan di depan dan menunjukkan reputasi sejauh mana perusahaan memiliki kepercayaan di masyarakat,” katanya.
Narasumber dari Bappeda Provinsi Lampung Boby Irawan, mengharapkan munculnya perusahaan-perusahaan lain yang memberi laporan SR seperti yang telah dilakukan PT GGP, Kepentingan pemerintah terkait dengan hal ini adalah bagaimana kita membangun sinergi dengan para stakeholder.
Tujuan sinergitas mengingatkan dan mengintegrasikan CSR dengan program pembangunan daerah dan memberikan fasilitas kepada dunia usaha untuk menyalurkan dana CSR memberikan manfaat secara maksimal kepada masyarakat. Hal ini dapat mewujudkan sinkronisasi serta peningkatan kerjasama pembangunan antar daerah, dunia usaha dan menghindari tumpang tindih program.
“Lampung Sustainability Award pernah diraih oleh PT GGP dan mitra binaan di bawahnya, ini menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan, dan kami sudah memberikan apresiasi Lampung Sustainability Award sejak tahun 2016 lalu,” katanya. (*).
Editor: M Furqon/Rls.
Editor: Harian Momentum