'Golput' Mewarnai Pilwakot Bandarlampung

img
Petugas TPS 005 Kelurahan Tanjungkarang, Kecamatan Enggal sedang melakukan penghitungan suara pemilihan kepala daerah Bandarlampung. Foto: Vino AW

MOMENTUM, Bandarlampung--Banyak masyarakat yang tidak menyumbangkan hak pilihnya alias masuk golongan putih (golput) pada pemilihan walikota (Pilwakot) Bandarlampung, 9 Desember 2020.

Banyak faktor yang menyebabkan banyaknya warga yang memilih golput, diantaranya karena merebaknya Covid-19, dan bingung memilih calon pemimpin masa depan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun harianmomentum.com, jumlah partisipasi pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bandarlampung hanya berkisar 60 persen dari total daftar pemilih tetap (DPT).

Dengan kata lain, ada sekitar 40 persen yang golput. Padahal Komisi Pemilihan Umum (KPU) kotat setempat menargetkan partisipasi pemilih di atas 77,5 persen.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 10, Kelurahan Sepangjaya, Kecamatan Labuhanratu, Dhimas Aribowo mengatakan dari jumlah DPT 376, hanya 228 pemilih yang menyalurkan hak suaranya. 

Berdasarkan rekapitulasi di TPS setempat, surat suara sah hanya 222, kemudian enam surat suara dinyatakan tidak sah.

"Dari 228 itu, 17 pemilih menyalurkan hak suaranya menggunkan kartu tanda penduduk (KTP). Jadi jika dihitung-hitung, jumlah pastisipasi pemilih di TPS kami hanya sekitar 60 persen dari total keseluruhan," kata Dhimas kepada harianmomentum.com, Rabu (9-12-2020).

Menurut dia, hal itu dipicu sedang merebaknya corona virus disease 2019 (covid-19) yang melanda hampir di berbagai daerah. 

"Karena ada covid-19, kemungkinan banyak pemilih yang takut, sehingga tidak menyalurkan hak suaranya. Selain itu banyak warga yang tidak berada di rumah, karena mengunjungi keluarganya," tuturnya.

Dia menyebutkan, hasil penghitungan suara di TPS 10, pasangan nomor urut 02 Yusuf Kohar - Tulus Purnomo berhasil mengungguli dua kandidat lainnya.

Yusuf Kohar - Tulus Purnomo meraih 150 suara. Disusul pasangan nomor urut 03 Eva Dwiana - Deddy Amarullah dengan 60 suara, kemudian nomor urut 01 Rycko Menoza SZP - Johan Sulaiman yang hanya meraup 12 suara.  

Hal senada diungkapkan Budi selaku Ketua KPPS TPS 13, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi. Dia mengatakan pemilih di tempatnya kurang antusias karena beberapa hal.

Dari jumlah DPT 463, hanya 256 orang yang menyalurkan hak suaranya. Sedangkan surat suara sah terhitung 250, dan enam surat suara dinyatakan tidak sah. Lalu, pemilih yang menggunakan KTP sebanyak 28 orang.

"Alasan utama covid-19. Jadi partisipasi pemilih hanya 60 persen dari total DPT secara keseluruhan," ujar Budi.

Selain itu, alasan menurunnya partisipasi dipicu kurangnya antusias para pemilih yang terdaftar di TPS setempat.

"Menurut saya, alasannya warga bingung siapa yang harus dipilih. Mungkin di mata mereka (pemilih, red) belum ada calon yang pas," jelasnya.

Terkait hasil pemungutan suara di TPS 13, dia menyebutkan pasangan nomor urut 03 Eva Dwiana - Deddy Amarullah unggul dengan perolehan suara mencapai 127. 

Disusul pasangan nomor urut 02 usuf Kohar - Tulus Purnomo yang meraih 66 suara, diikuti pasangan nomor urut 01 Rycko Menoza SZP - Johan Sulaiman 57 suara.

Sementara, Yopi Ketua KPPS TPS 005 Kelurahan Tanjungkarang, Kecamatan Enggal mengatakan, dari 484 yang terdaftar di DPT, hanya 272 orang yang menyalurkan hak suaranya. Kemudian, 13 warga tercatat mencoblos menggunakan KTP.

"Sedangkan surat suara sah hanya 260, sisanya 12 suara suara dinyatakan tidak sah," kata Yoppy.

Menurut dia, menurunnya jumlah pemilih disebabkan banyak warga yang telah terdaftar di DPT, namun tidak lagi berdomisili di wilayah setempat.

"Banyak yang sudah pindah rumah, ada juga yang merantau ke Jakarta tapi tidak kembali lagi. Kemudian ada yang meninggal dunia serta beberapa warga saat didatangi tidak berada di rumah. Jadi, partisipasi pemilih di TPS kami hanya sekitar 60 persen," terangnya.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandarlampung Fery Triatmojo belum bisa menyebut, berapa jumlah partisipasi pemilih di kota setempat. "Kami blm punya data," ujar Fery melalui pesan whatsapp.

Menurut dia, jumlah partisipasi pemilih baru bisa diketahui secara pasti pasca terselenggaranya pleno penghitungan suara di tingkat kota, yang diperkirakan berlangsung pada 14 Desember 2020. "Atau setidaknya setelah sirekap mencapai 100 persen," jelasnya.(**)

Laporan: Vino Anggi Wijaya

Editor: Agung Chandra W






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos