MOMENTUM, Bandarlampung--Fraksi PDIP dan Golkar DPRD Lampung sepakat menolak soal adanya wacana yang digaungkan segelintir kelompok yang menginginkan Joko Widodo (Jokowi) menjalani tiga periode kepemimpinan.
Sekretaris DPD I Golkar Lampung Ismet Roni menyatakan tidak setuju atas wacana tersebut. Alasannya, bertentangan dengan undang-undang dasar 1945, yakni masa periode seorang presiden hanya maksimal dua periode.
"Kalau kita ya kembalikan kepada undang-undang, karena jelas diatur dalam UUD 1945 tentang periode kepemimpinan presiden," ujar Ismet Roni, saat ditemui di ruangannya, Selasa (22-6-2021).
Menurut anggota Fraksi Golkar DPRD Lampung itu, pernyataan itu hanya wacana, bahkan Presiden Jokowi juga sudah dengan tegas.
"Itu kan hanya wacana-wacana saja, itu hanya mainan-mainan orang saja," kata Ismet Roni.
Senada, anggota Komisi V DPRD Lampung Budhi Condrowati menegaskan, sampai saat ini PDIP tidak setuju dengan 3 periode Jokowi.
"Ya gak setuju, kan jelas Pak Jokowi protes gak mau (3 periode). Intinya tetap 2 periode," ucapnya.
Anggota Fraksi PDIP DPRD Lampung itu mengungkapkan, jika 3 periode itu dilaksanakan sama saja dengan menabrak aturan UUD 1945.
"Ya jelas itu nabrak UUD 1945. PDIP jelas tidak setuju itu. Makanya jangan dibuat gaduh PDIP ini, kan jelas saja hanya 2 periode," tegasnya.
Sebelumnya, Komunitas Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 mengggelar acara syukuran Sekretariat Nasional Komunitas Jokpro 2024.
Ketua Umum Komunitas Jokowi Prabowo 2024, Baron Danardono berharap agar deklarasi bisa dilakukan paling lama lima bulan lagi.
"Insya Allah, nanti paling lima bulan atau empat bulan lagi kita bisa berjumpa lewat acara deklarasi ketika Jokpro ini ada di 34 provinsi dan kurang lebih minimum 300 kabupaten dan kota, baru kita akan deklarasi," kata Baron dalam sambutannya, Sabtu (19-6).
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jokpro 2024, Timothy Ivan Triyono, mengungkapkan alasan dirinya menerima gagasan memasangkan Jokowi-Prabowo pada Pilpres 2024. Menurutnya, pemerintahan Presiden Jokowi saat ini perlu dilanjutkan hingga tiga periode.
"Saya menyambut pemikiran dari Mas Qodari karena saya dan Pak Baron pada dasarnya punya pemikiran yang sama, Pak Jokowi harus dilanjutkan ke periode ketiga. Karena, pembangunan ini kalau sampai dipotong bahaya nanti, kita akan mulai dari nol lagi kaya Pertamina, kita mulai dari nol lagi. Jadi, artinya Pak Jokowi harus tiga periode," ujarnya.
Selain itu, ia menilai Jokowi penting dipasangkan dengan Prabowo karena dirinya tidak ingin polarisasi yang terjadi pada 2019 terjadi kembali pada Pilpres 2024 mendatang. Namun, ia memastikan Jokpro terbuka dengan segala masukan, baik dari yang pro maupun yang kontra.(**)
Laporan: Ira Widya
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum