MOMENTUM, Bandarlampung--Membangun kepercayaan dan kenyamanan konsumen menjadi kunci keberhasilan dalam bisnis.

Konsultan menjadi salah satu hal penting, dalam merumuskan kebijakan perusahaan dalam upaya mewujudkan kepercayaan dan kenyamanan konsumen.

Namun, tidak semua perusahaan bisa membayar jasa konsultan bisnisnya, karena budget yang dibutuhkan cukup mahal.

Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Dr Supriyadi membeberkan solusi akan hal tersebut.

Menurut dosen Magister Manajemen (MM) Darmajaya itu, custemer servis (pelayanan pelanggan) adalah metode pengganti jasa konsultan yang hasilnya sangat sempurna. 

"Menggunakan customer service adalah solusi yang baik dalam merumuskan kebijakan perusahaan. Ini konsultan gratis. Wadah untuk menampung kritik dan saran bagi perusahaan. Bayangkan, kalau bayar konsultan, harus berapa mahal?" kata Supriyadi.

Hal itu disampaikannya saat menyampaikan materi terkait mata kuliah Digital Marketing di kelas Magister Manajemen IBI Darmajaya secara virtual, Sabtu (3-7-2021).

Supriyadi menuturkan, customer service sebenarnya sudah lama digunakan oleh banyak perusahaan besar.

Namun seiring berkembangnya teknologi informasi, customer service tidak hanya terpaku dengan pelayanan telepon semata. Karena di era digital seperti sekarang, sosial media (sosmed) tentu jadi andalan. 

"Dengan adanya sosmed, custemer servis itu bisa lebih menjalin komunikasinya, antara perusahaan dengan konsumen," jelas Supriyadi.

Keuntungan dari adanya customer service melalui medsos, salah satunya informasi menjadi lebih terbuka. Tapi perlu dicatat, bahwa customer service perusahaan harus cepat dan tanggap terhadap masukan dari konsumen.

"Dengan begitu, customer jadi merasa nyaman, oh direspon kritik saya. Sehingga tertanam kepercayaan ke pihak perusahaan," terangnya.

Lebih lanjut Supriyadi menyebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan customer service di jejaring sosial.

Diantaranya, merespon akun di sejumlah saluran, respon semua mention, merespon dengan cepat, dan lakukan secara lebih personal, serta beberapa hal lainnya.

"Komentar yang masuk ke sosmet itu harus dikelola dengan baik. Karena bisa saja itu komentar dari lawa bisnis. Tapi tak perlu khawatir, asalkan bisa dikelola dengan baik," jelasnya.(**)

Laporan/Editor: Agung Chandra Widi