Istana Soroti Kemitraan Ayam dan Wagyu JAPFA

img
Ilustrasi: Net

Harianmomentum--Kepala Kantor Staff Presiden, Teten Masduki soroti model kemitraan broiler dan pembibitan wagyu yang dikembangkan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) pada perhelatan Jambore Peternak yang berlangsung dari tanggal 22-24 September di Buperta Cibubur.

 

Perhatian Teten terhadap model kemitraan ayam terfokus kepada pendekatan yang digunakan oleh JAPFA. Pasalnya model kemitraan memiliki titik rentan bukan pada pembagian keuntungan tetapi pada pembagian kerugian setelah budidaya. 


"Kalau rugi yang menanggung siapa?” tanya Teten ketika mengunjungi stand JAPFA. 

 

"Perusahaan yang akan menanggung kerugiannya pak. Dalam konsep kemitraan JAPFA, peternak menyediakan kandang, tenaga kerja, serta peralatan kandang, tentunya supply air dan listrik,” jawab Head of Area 2 PT Ciomas Adisatwa (JAPFA Group), Ir. Eri Kristianto.  


Eri juga menjelaskan, model kemitraan yang dilaksanakannya memberikan dukungan sepenuhnya kepada peternak, mulai dari penyediaan pakan, DOC, vaksin, hingga memberikan dukungan tenaga teknis. 


Menanggapi hal tersebut, Teten bilang, model kemitraan menjadi pendukung bagi para peternak terutama untuk menghindari kerugian dan kebutuhan permodalan yang cukup tinggi.   


"Model ini (kemitraan) penting untuk peternak kecil. Sangat membantu mereka karena modal berat kalau harus ditanggung sendiri,” ujar dia.  


Teten juga menyoroti dua ekor sapi wagyu yang dibawa oleh JAPFA pada ajang tersebut. Sapi wagyu yang berbobot sekitar 600 Kg tersebut merupakan wagyu siap potong yang nantinya akan dikemas menjadi daging halal pertama di Indonesia dengan merk Tokusen Wagyu dan Bifuteki.  


"Wagyu bisa digemukkan sapi bobot berapa?” tanya Teten.  


"Produksi santori berat rata-rata 600 kg untuk wagyu siap potong.” ujar Head of Sales and Marketing PT Santosa AGrindo (SANTORI), Anityo Yusman.  


Selain menyoroti pemasaran yang dilakukan oleh SANTORI menyasar target pasar Horeka (Hotel Restauran dan Katering), Teten juga menyoroti jumlah pedet sapi wagyu milik santori per tahun dalam kurun waktu satu tahun serta pemanfaatan produksi.  


"untuk pedet wagyu per tahun sekitar 4.000 ekor dan jumlahnya terus ditingkatkan Sementara ini masih dimanfaatkan sendiri oleh Santori karena kebutuhannya masih tinggi,” jelas Anityo. 


Selain unit usaha yang terintegrasi antara breeding dan feedlot, SANTORI juga memiliki Rumah Potong Hewan tersendiri sehingga bisa memproduksi wagyu halal pertama di Indonesia. (rmol)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos