Harianmomentum--Beredar informasi dari salah satu media sosial IS.com yang diposting di beberapa whatsapp group (WAG) bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) diam-diam telah mengindentifikasi 70 ustadz untuk diwaspadai.
Ustadz-ustadz
tersebut direkomendasi untuk diawasi karena dianggap intoleran, mengkafirkan
sesama muslim, membid'ah-bid'ahkan amalan dan tradisi masyarakat yang sudah ada
sejam zaman ulama/wali nusantara. Tidak hanya itu disebutkan bahwa
ustadz-ustadz ini cenderung merasa paling benar sendiri, menyebar kebencian,
ancam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Berita tersebut sudah lama kami bantah, itu berita
dusta. Mungkin ada orang atau oknum mengatasnamakan MUI bilang begitu,"
tegas pengurus MUI Pusat, Anton Digdoyo kepada redaksi, Senin (25/9).
Anton menekankan, MUI selalu satu bahasa dan jika menetapkan
sesuatu hal penting pasti melalui rapat musyawarah dengan kajian cermat
mendalam. Apalagi menyangkut pribadi-pribadi ustad, kyai, ulama pejuang-pejuang
agama Allah.
"Untuk pertegas informasi tabayun saya tadi jam 07.30 hubungi Waketum MUI KH Zainutauhid
dan beliau jawab tegas bahwa berita tersebut hoax," imbuh
Anton.
Penjelasan ini, tambah Anton yang juga ketua Penanggulangan
Penodaan Agama, sekaligus pencerahan bagi umat dan masyarakat secara luas.
"Semoga rakyat, umat tercerahkan," pungkasnya. (rmol)
Editor: Harian Momentum