Dikala Bernafas Harus Bayar

img
Agung DW, Wartawan Harian Momentum.

MOMENTUM-- Pandemi covid-19 yang melanda tanah air kian parah. Termasuk di Provinsi Lampung. Tujuh dari lima belas kabupaten/kota telah masuk zona merah.

Berbagai upaya pun terus dilakukan untuk menekan kasus konfirmasi covid-19. Terbaru, pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level IV di Pulau Jawa dan Bali. Termasuk di Bandarlampung.

Akibatnya, aktivitas masyarakat serba terbatas. Sebenarnya maksud kebijakan itu sangat baik, menekan penyebaran kasus covid-19.

Sayangnya, meski diterapkan PPKM Level IV atau dulunya disebut PPKM darurat, angka kasus covid-19 justru kian meningkat.

Berdasarkan data yang dihimpun, untuk Bandarlampung saja terjadi peningkatan signifikan. Bahkan sejak tanggal 18 hingga 28 Juli, penambahan kasus setiap hari selalu di atas seratus.

Tentu banyak faktor yang menyebabkan peningkatan itu terjadi. Seperti tidak adanya ketegasan dari pemerintah setempat hingga rendahnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes). Terutama memakai masker dan menjaga jarak.

Dalam beberapa hari ini, saya pun iseng keliling ke beberapa pasar. Memantau kondisi yang sebenarnya. Ya, terbukti memang, masih banyak masyarakat yang mengabaikan prokes.

Saya mencoba berbincang dengan salah satu masyarakat yang tidak memakai masker. Pastinya saya tidak mengaku sebagai wartawan. Maklum, ketika ada yang mengaku sebagai wartawan pasti jarang ada yang mau diwawancarai.

Mirisnya, saat ditanya alasan mereka tidak memakai masker, jawabannya karena kurang percaya terhadap wabah itu.

Katanya, kalau takut justru akan membuat jadi tertular. Sebaliknya, ketika mereka meyakini tidak akan tertular jika hidup biasa- biasa saja. 

Sebenarnya bukan sepenuhnya salah mereka berbicara seperti itu. Tetapi kurangnya edukasi yang diberikan pemerintah. Sehingga masih banyak masyarakat yang abai.

Padahal sekarang kasus covid-19 sedang parah-parahnya. Untuk bernafas saja harus bayar. Coba lihat di rumah sakit, banyak yang mengantre demi mendapatkan oksigen.

Bahkan bisa sampai saling pukul hanya untuk mendapatkan oksigen. Jadi tidak bisa dianggap remeh. Bernafas pun tak semudah seperti dulu lagi. Dulu kita bisa bebas menghirup oksigen. Kalau sekarang?

Untuk itu, pemerintah perlu memberikan edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya penerapan prokes. Supaya pandemi bisa cepat berakhir. Agar kita tidak perlu takut lagi untuk sekedar bernafas. 

Tabik Pun. (**)






Editor: Harian Momentum





Berita Terkait

Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos