MOMENTUM, Pringsewu--Cheng Ho dikenal sebagai pelaut dan penjelajah asal Tiongkok. Sejumlah kalangan meyakini, Chengho pada masaanya menjabat sebagai Kasim atau orang kepercayaan Kaisar Yongle (kaisar ketiga dari Dinasti Ming) itu, melakukan ekspedisi ke Nusatara pada periode 1405 hingga 1433 masehi.
Di beberapa daerah: Palembang Sumatera Selatan, Purbanglingga Jawa Tengah, Surbaya Jawa Timur, nama Cheng Ho diabadikan menjadi nama masjid untuk mengenang jasa-jasanya dalam membantu penyebaran Islam di nusantara. Terbaru, nama Cheng Ho juga diabadikan sebagai nama kawasan hunian terpadu di Kabuputen Pringsewu. Namanya Kampung Cheng Ho.
Kampung Cheng Ho yang berlokasi di Dusun Way Bayas, Pekon/Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo itu, diresmikan oleh Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, Sabtu (28-8-2021).
Wabup Fauzi mengparesiasi keberadaan Kampung Cheng Ho sebagai kawasan permukiman terpadu yng terintegrasi dengan sarana pemerintahan, perniagaan, pendidikan, kesehatan, peribadatan dan wisata.
Dia berharap, keberadaan Kampung Cheng Ho berdampat postifi untuk perkembangan dan kemajuan wilayah, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Memang seharusnya seperti ini, sebuah perkampungan dengan sistem terpadu, sehingga akan lebih memudahkan pemerintah dan masyarakat untuk memajukan wilayah dan meningkatkan perekonomian," kata Fauzi.
Wabup juga menyampaikan terima kasih kepada PT Kabarindo selaku developer Kampung Cheng Ho yang tekah menghibahkan lahan untuk kantor calon Kecamatan Wates. "Sesuai RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah), Kabupaten Pringsewu nantinya akan memiliki sepuluh kecamatan. Rencana Kecamatan Garingrejo akan dimekarkan dengan membentuk Kecamatan Wates. Nah, sekarang lahan untuk kantor kecamatanya sudah disiapkan oleh pihak developer Kampung Cheng Ho. Mudah-mudan, Kecematan Wates bisa segera terbentuk," harapnya.
Sutarno, Komisaris Utama PT Kabarindo menuturkan, pembangunan Kampung Cheng Ho berawal dari gagasan untuk memberikan value dari sebuah bisnis kaveling, menjadi sebuah gerakan gotong royong dengan membuat kawasan hunian terpadu.
Kasawan hunian terpadu itu diharapjan menjadi titik baru pergerakan perekonomian masyarakat, dengan adanya fasilitas perniagaan, pendidikan, peribadatan, pariwisata, dan tempat pemakaman umum.
"Nama besar Laksamana Cheng Ho diharapkan menjadi spirit bagi kawasan ini. Nantinya juga akan ada penyerapan tenaga kerja lokal, sekaligus untuk memaksimalkan penerimaan pajak daerah," terangnya.
Menurut dia, keberadaan Kampung Cheng Ho merupakan bentuk pembelaan bagi pelaku usaha lokal untuk kelancaran bisnis sekaligus meningkatkan kepedulisan sosial. Sebagai langkah awal akan dibangun sepuluh kawasan baru.
"Konsep Kampung Cheng Ho berbeda dengan perumahan. Sasaran pangsa pasarnya justru kelas menengah-kecil yang tidak masuk dalam kreteria analisis perbankan," ungkapnya,
Kampung Cheng Ho sangat cocok bagi anak muda yang menginginkan kemandirian, orang tua yang ingin berinvestasi, keluarga yang menginginkan kawasan hunian sejuk, bersih dan lingkungan modern.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Kadis Porapar Pringsewu Jahron dan Kepala Kesbangpol Sukarman. Ketua Indonesian Islamic Business Forum (IIBF) Provinsi Lampung Adiansyah, Ketua IIBF Pringsewu M.Nur Sodik. (**)
Laporan: sulistiyo
Editor: munizar
Editor: Harian Momentum