Dibalik Kedatangan Menparekraf ke Kampoeng Kopi Lampung Barat

img
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus di Kampoeng Kopi Rigis Jaya, AIrhitam, Lambar.

MOMENTUM, Bandarlampung-- Tidak ada yang menyangka jika Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, bakal berkunjung ke Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Rabu (29-9-2021) lalu.

Bahkan, Bupati Parosil Mabsus saja tidak pernah menduga, Sandiaga yang turun langsung meninjau Kampoeng Kopi di Desa Rigis Jaya, Kecamatan Air Hitam tersebut.

"Awalnya saya kira yang datang itu hanya sekelas dirjen, nggak taunya pak menteri langsung yang turun ke lokasi," ungkap Parosil kepada harianmomentum.com, di rumah pribadinya.

Dugaan Parosil bukan tanpa alasan. Sebab, posisi Desa Rigis Jaya yang masuk 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia itu, sangat jauh dari Bandara Raden Inten II, Lampung Selatan.

Jaraknya sekitar 185 Kilometer (Km) atau 4 hingga 5 jam perjalanan darat agar bisa tiba di lokasi. "Makanya saya tidak menyangka jika beliau langsung yang datang," jelas Parosil, belum lama ini.

Lantas apa saja persiapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lambar untuk menyambut kedatangan Mas Menteri--sapaan akrab Sandiaga Uno?

"Tidak ada persiapan khusus. Semua mengalir begitu saja. Beberapa hari menjelang kedatangan Mas Menteri. Saya langsung menginformasikan kepada Forkopimda," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Tak disangka, ratusan warga yang mendengar rencana kedatangan Sandiaga langsung berduyun- duyun ke lokasi.

Maklum, selama ini sangat jarang pejabat negara yang datang ke sana, karena letak geografisnya sangat terpencil.

"Selama ini kan warga kami sangat jarang didatangi pejabat negara. Apalagi sekelas menteri. Makanya nggak heran kalau mereka antusias ikut menyambut," ujarnya.

Di lokasi, Sandiaga banyak berinteraksi dengan warga. Termasuk mendengarkan pemaparan sejarah terbentuknya Kampoeng Kopi dari Rojikin, Ketua Pokdarwis setempat.

Selanjutnya berkeliling melihat langsung produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan ikut menumbuk kopi menggunakan alat tradisional dan diakhiri penandatanganan prasasti.

Di tempat itu, Sandiaga juga memborong 600 buah tas hasil Ecoprint untuk bingkisan yang akan dibagikan dalam Konperensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Bali, pada 2022 mendatang.

Diketahui, dalam kunjungan itu Menparekraf juga disambut jajaran Forkopimda Lambar. Anggota DPR RI Mukhlis Basri, Anggota DPD RI Abdul Hakim, Anggota DPRD Lampung Lesti Putri Utami dan sejumlah pejabat lainnya.

Ketiban Durian Runtuh

Kedatangan Menparekraf Sandiaga Uno ke Desa Rigis Jaya membawa berkah tersendiri bagi Pemkab Lambar dan masyarakat setempat.

Bagaimana tidak, dalam lawatan resmi itu, setidaknya Sandiaga telah memposting lima foto dan video di akun instagram resminya @sandiuno.

Unggahan pertama dimulai dari foto penyambutan kedatangannya di Bandara Internasional Raden Inten II. Hingga kini foto itu telah disukai 34ribu pengikutnya.

Kedua, video tentang perjalanan dari Bandara menuju desa Wisata Rigis Jaya sambil zoom meeting. Postingan itu telah disaksikan 117ribu pengikutnya dan dibanjiri ratusan komentar.

Selanjutnya, foto Sandiaga yang melihat langsung produksi kopi yang telah disukai lebih dari 25ribu orang.

Kemudian videonya saat memborong tas kain ecoprint disaksikan yang telah disaksikan 110ribu pengikut.

Sedangkan unggahan terakhirnya berisi tentang video pertemuannya dengan wisatawan asal Italia yang telah disaksikan 53ribu pengikut.

"Itulah sebabnya kami menganggap kedatangan Mas Menteri ke Lambar, ibarat ketiban durian runtuh," kata Parosil.

Dengan beberapa postingannya di Instagram, tentu menambah kepopuleran Desa Rigis Jaya Lambar di kancah nasional. Bahkan internasional.

"Pak Menpar datang saja kami sudah bersyukur. Kalau pun nantinya ada kucuran dana alokasi khusus, bagi kami itu bonus," canda Parosil.

Coba bayangkan, jika seandainya postingan itu berbayar, berapa ratus juta anggaran yang harus dikeluarkan Pemkab Lambar untuk akun Instagram @Sandiuno dengan 8juta pengikut itu.

"Itu menjadi ajang promosi gratis bagi kami. Terima kasih Mas Menteri," pungkas Parosil.

Diketahui, Kampoeng Kopi di Desa Rigis Jaya Lambar masuk dalam 50 besar Desa Wisata terbaik, pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021. (**)

Editor: Andi Panjaitan






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos