MOMENTUM, Jayapura--Kontingen Lampung kembali menambah satu medali emas dari arena PON XX Papua. 

Medali tersebut disumbangkan dari cabor senam aerobik nomor perorangam putri atas nama Umi Sri Haryani.

Bertanding di Istora Papua Bangkit kompleks Stadion Lukas Enembe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Umi mencatat nilai tertinggi 20,05. Pesaingnya Oryza Sativa dari DKI Jakarta harus puas dengan medali perak setelah hanya mencatat nilai 17,90 harus 

Sedangkan medali perunggu direbut pesenam Jawa Timur Della Rosa dengan nilai 17,75.

Di nomor perorangan putra, pesenam Lampung Denda Firmansyah yang mencatat nilai 19,35 harus puas dengan medali perunggu.

Medali emas direbut pesenam DKI Jakarta dengan nilai 20,26. Sedangkan medali perak diraih pesenam Jambi dengan nilai 19.40.

Meski demikian, upacara penghormatan pemenang dan penyerahan medali cabor senam aerobik PON XX Papua terpaksa ditunda.

Penundaan akibat aksi protes pelatih dan ofisial tuan rumah Papua terhadap hasil penilaian dewan juri. Pelatih senam aerobik putra Papua merasa nilai yang diberikan dewan juri kepada atletnya (oseph Vincent Wanea) tidak realistis.

Sempat terjadi ketegangan official tim Papua dan dewan juri. Beruntung ketegangan itu bisa diredam pihak keamanan.

Manejer Tim Senam Lampung Ikus Herasiyan mengatakan protes tersebut tidak mempengaruhi peringat Denda Firmansyah sebagai peraih medali perunggu.

Terpisah Ketua Umum KONI Lampung Yusuf Sulfarano Barusman mengapresiasi hasil perolehan medali tersebut.

Dia meminta seluruh atlet dan kontingen tetap semangat dan optimis menambah perolehan medali, untuk mewujudkan target sepuluh besar PON XX. (**)

Laporan/Editor: Munizar