Museum Transmigrasi Kenalkan Sejarah kepada Mahasiswa

img
Panitia penyelenggara dan peserta Seminar Pengenalan Museum dan Peninggalan Sejarah Ketrasmigrasian

MOMENTUM, Gedongtataan--Pengenalan terhadap sejarah harus terus dilakukan kepada  generasi muda sebagai penerus perjuangan bangsa.

Terkait hal itu, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum Ketransmigrasian Nasional Provinsi Lampung menggelar seminar pengenalan museum dan peninggalan sejarah program transmigrasi. Kegiatan berlangsung  di Aula Museum Ketransmigrasian Nasional,  Desa Bagelen, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, Selasa (23-11-2021).

Kepala UPTD Museum Ketransmigrasian Nasional Provinsi Lampung Hana Kurniati mengatakan, seminar itu diikuti 300 mahasiswa dari berbagai kampus.

"Kita melaksanakan kegiatan ini selama tiga hari. Artinya tidak semua peserta kita jadikan satu di hari yang sama, namun kita bagi 100 peserta setiap hari, mulai dari hari ini tanggal 23  sampai 25 November," katanya.

Hana menyebut, tujuan dilaksanakannya seminar permuseuman, selain untuk meningkatkan pengetahuan sejerah program transmigrasi, juga sebagai wadah kepedulian generasi muda terhadap keberadaan museum di Lampung.  Termasuk memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun.

"Ya dengan adanya sumbang saran pemikiran dari para peserta bisa menjadikan pedoman untuk kemajuan museum. Mengingat Museum Ketransmigrasian merupakan satu-satunya di Indonesia, sehingga dengan ini dapat dikenal lebih luas," jelasnya.

Menurut dia, antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan seminar permuseuman sangat tinggi. 

"Memang untuk seminar ini kita memberikan undangan ke beberapa universitas dan Alhamdulillah antusias mereka luar bisa ya. Untuk Universitas yang kita undang: Universitas Lampung, Universitas Bandar Lampung, Universitas Muhamadiyah Metro dan  STKIP PGRI Bandar Lampung," ungkapnya.

Kian, peserta dari Universitas Muhammadiyah Metro mengatakan, seminar tersebut merupakan momentum mengenalkan sejarah ketransmigrasian kepada masyarakat, khususnya para mahasiswa.

"Mudah-mudahan seminar seperti ini bisa rutin dilaksanakan dengan cakupan yang lebih luas, karena mahasiswa kan termasuk garda terdepan memori kolektif. Lewat keigatan ini kami bisa menambah wawasan dan pengetahuan khususnya tentang Ketransmigrasian,"jelasnya. (**)

Laporan: Rifat Arif

Editor: Munizar






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos