MOMENTUM, Bandarlampung--Politisi Partai Demokrasi (PDI) Perjuangan Mukhlis Basri kerap terlihat di arena Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Kabupaten Lampung Tengah, 22-23 Desember 2021.
Anggota Komisi I DPR RI itu menyambangi sejumlah tokoh NU seperti ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj, M.A, Sekretaris Jendral Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal Zaini, Dr Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Putri almarhum Gus Dur, Yenni Wahid serta tokoh penting NU lainnya.
Menanggapi itu, Mukhlis menjelaskan kehadirannya di arena Muktamar yakni, selain menjadi salah satu anggota Muhtasyar DPW NU Lampung juga untuk membuktikan bahwa PDI Perjuangan dekat dengan kalangan ulama.
"Saya bersyukur alhamdulillah kedekatan kaum nasionalis dan kaum religius hingga kini masih terus berjalan dengan erat. Begitu pun hubungam PDIP dan NU sangat dekat dan selalu beriringan," kata Mukhlis Basri, Kamis (24-12).
Dia menyebutkan, kita harus dekat karena ulama adalah pewaris para Nabi. Selain sebagai rujukan keilmuan, ulama juga memiliki berbagai macam peran dan posisi yang sangat diharapkan kehadirannya dalam kehidupan umat.
"Ulama juga merupakan salah satu sumber ilmu dan keberkahan dalam kehidupan di dunia, dan ulama adalah orang yang selalu mendoakan yang terbaik untuk umatnya. Mereka adalah imam yang dapat membina dan memberi contoh kepada umatnya. Mereka adalah mujahid yang tanpa lelah berjihad demi kemaslahatan umat," kata dia.
Mukhlis juga menuturkan bagaimana kedekatan Presiden Soekarno dengan beberapa tokoh pendiri NU. Bahkan oleh NU, Presiden Soekarno diberi gelar Walliy al Amr al-Dharuri bi al-Syaukah.
"Gelar yang merupakan dukungan besar warga nahdliyin pada kepemimpinan beliau yang disahkan dalam muktamar di Surabaya pada tahun 1954," ujarnya.
Mukhlis menegaskan akan meneruskan kedekatan antara nasionalis dan Nahdliyin dalam tindakannya.
"Hal itu, sesuai perintah perintah Ketua Umum Ibu Megawati Soekarno yang telah mengamanatkan kepada seluruh kaum nasionalis dan para kader, dan simpatisan PDI Perjuangan untuk terus berjalan beriringan dengan para ulama," jelas anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu.
Dia meyakini jika PDI Perjuangan dapat terus jalan beriringan dengan NU maka segala ancaman kebangsaan kita pasti bisa diatasi. "Tentunya juga dapat menciptakan hal-hal baik yang luar biasa pada saat ini dan tentunya untuk masa yang akan datang," ungkapnya.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat bermuktamar, dan saya berharap NU terus menyebarkan ahlus sunah waljama'ah, dan menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin, serta meneguhkan komitmen kebangsaan," ucap Mukhlis.(**)
Editor: Agus Setyawan
Editor: Harian Momentum