MOMENTUM, Liwa -- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Lampung Barat (Lambar) mendapat tambahan koleksi lima eksemplar buku "Surat Untuk Diriku".
Buku yang berisi ungkapan cita-cita, harapan dan keinginan 15 siswa sekolah dasar itu, diserahkan oleh Dona Sabatina kepada Plt Kepala Dispersip Lambar, Syafaruddin, Senin (31-2-2022).
Syafaruddin mengatakan akan menjaga serta menggunakan buku tersebut untuk kepentingan masyarakat. Mendukung Lampung Barat sebagai kabupaten literasi.
"Terima kasih bukunya, kami akan jaga dan gunakan buku ini untuk kepentingan umum, terutama dalam menciptakan minat baca di Lambar sesuai dengan komitmen bupati sebagai Kabupaten Literasi," katanya.
Syafaruddin juga mengatakan dengan diserahkan buku tersebut, kini Dispersip setempat memiliki koleksi buku bacaan sebanyak 30.848 eksemplar dengan judul sebanyak 10.282.
Baca Juga: Pemkab Lambar Kembangkan Perpustakaan Elektronik
Buku-buku itu, selain menjadi koleksi di perpustakaan setempat, juga tersebar di lamban baca dan 15 becak motor (bentor) perpustakaan keliling di 15 kecamatan.
Dia berharap, akan ada lagi penulis-penulis asli Lambar yang menitipkan karyanya dipihaknya sebagai perpanjangan tangan untuk terciptanya kabupaten literasi.
"Dona Sabatina merupakan generasi muda yang peduli akan litersi di Lambar. Penyerahan buku ini sesuai dengan uu no 13 tahun 2018 serah simpan karya cetak dan karya rekam, dimana sang penulis atau pencipta karya berbentu buku atau video maupun gambar diwajibkan menyerahkan hasil karyanya di perpus terdekat," pungkasnya.
Sementara itu, Dona Sabatina yang juga berprofesi sebagai seniman dari gerakan seniman masuk sekolah yang tergabung dalam Sanggar Seni Gawi menceritakan proses pembuatan buku Cerita Untuk Diriku. Dimana, dalam pembuatan buku tersebut membutuhkan waktu selama dua bulan.
Selain itu, pihaknya juga menegaskan bahwa isi buku merupakan cita-cita, harapan dan keinginan dari 15 anak-anak didiknya di SDN 1 Sidomulyo tempat dirinya menjalankan tugas sebagai seniman masuk sekolah.
"Ini bukan buku saya, saya disini sebagai seniman dari program gerakan seniman masuk sekolah dimana saya mengajak anak-anak untuk menulis buku, ini buku yang ditulis bersama," katanya.
Dona juga mengatakan, dari 15 anak yang dilibatkan dalam penggarapan buku tersebut merupakam siswa dan siswi yang duduk dijenjang kelas Tiga sampai Lima.
Surat Untuk Diriku, lanjut Dona, merupakan surat ungkapan ke 15 anak untuk masa depannya yang dikemas melalui buku. Dengan harapan, 10 atau 15 tahun kedepan mereka kembali membaca buku ini seperti dikirim surat dari masa lalu. (*).
Editor: Muhammad Furqon