MOMENTUM, Bandarlampung -- Tepat sebulan menjabat Komandan Korem 043/Garuda Hitam Lampung, Brigjen. TNI. Ruslan Effendi bersilaturahmi ke Kantor Direksi PTPN VII, Selasa (15/3/22).
Ia menyatakan, PTPN VII sebagai aset negara, dalam operasionalnya wajib didukung dan mendapat penjagaan dari TNI.
Didampingi Kasi Ops. Kol. Inf. David Beni Upeni, Kasi Inter Kol. Inf. Roy J. Sinaga, Kasi Ter. Kol. Inf. Risa Wilsi, dan Dandim 0410/Bandarlampung Kol. Inf. Izudin Karimi.
Para petinggi TNI di Lampung ini diterima Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy. Turut menyambut, SEVP Business Support PTPN VII Okta Kurniawan, SEVP Operation I Budi Susilo, dan beberapa kepala bagian.
Pada sambutan pengantarnya, Ryanto Wisnuardhy menyampaikan selamat datang dan terima kasih kepada Brigjen Ruslan Effendi yang telah meluangkan waktu bersilaturahmi di PTPN VII. Ia mengatakan, hubungan TNI dengan PTPN VII sudah sangat dekat dan harmonis karena dalam menjalankan operasional perusahaan, pihaknya ddukung penuh oleh TNI.
Khusus untuk Lampung yang menjadi wilayah teritorial Korem 043/Garuda Hitam, kata Ryan, sapaan akrab Ryanto, relasinya jauh lebih erat. Lebih dari kerjasama dalam pengamanan aset negara yang diamanahkan kepada PTPN VII, Korem 043/Gatam menjadi “kawan karib” karena lokasi kantornya yang sangat dekat.
“Melalui Kodam II/Sriwijaya, PTPN VII menjalin kerjasama dengan TNI di Lampung, Sumsel, dan Bengkulu dalam membantu kami mengamankan aset negara yang dititipkan kepada kami. Lebih dari itu, kami menjadi akrab secara personel karena kantor ini (Kantor Direksi PTPN VII) berdampingan dengan rumah Dinas Pak Danrem. Konon sejarahnya, itu juga bagian dari PTPN VII,” kata Ryan.
Kepada Danrem, Ryanto juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada jajaran TNI yang selama ini mendukung operasional PTPN VII dari sisi keamanan aset negara. Tanpa dukungan TNI dan Polri, kata dia, mustahil PTPN VII dapat tumbuh sebagaimana suatu entitas usaha yang membutuhkan stabilitas kemanan dan kenyamanan kerja.
“Atas nama seluruh insan PTPN VII, saya menyampaikan terima kasih kepada Pak Danrem dan jajaran, juga kepada para prajurit TNI yang ditugaskan untuk membantu kami di unit-unit kerja. Salam kami kepada para prajurit yang dengan sepenuh hati dan kemampuan mendukung kami demi kemaslahatan bersama,” kata dia.
Sementara itu, dalam sambutan tanggapannya, Ruslan Effendi mengaku senang bisa bersilaturahmi dengan jajaran pejabat utama PTPN VII. Ia mengakui, secara de facto ia memang telah menjabat Danrem 043/Gatam ini sejak 15 februari 2022. Namun, dinamika kegiatan di awal tahun yang sangat padat membuat dia baru bisa beraktivitas di Lampung hanya dua-tiga kali sepekan.
“Saya memang sudah sebulan menjabat Danrem 043/Gatam, tetapi belum banyak beraktivitas di sini. Paling dua-tiga kali sepekan karena agenda di Mabes maupun di Kodam yang sangat padat di awal tahun ini,” kata Jenderal Bintang Satu yang sebelumnya menjadi Dosen Utama pada Seskoad, Jakarta ini.
Pria berdarah Palembang Ambon yang sejak kecil hingga berkarir di TNI di Jambi ini mengaku menyempatkan silaturahmi ke PTPN VII karena memang ada kerjasama dengan TNI. Selain itu, kantor PTPN VII yang hanya berjarak 100 meter dari rumah dinasnya membuat rasa ingin lebih dekat membangun harmoni antarlembaga. Ditambah lagi, ada momen PTPN VII ulang tahun ke 26.
“Atas nama Korem 043?gatam dan jajaran, saya menyampaikan selamat ulang tahun ke 26 TPN VII. Tetangga ulang tahun, makanya saya ajak jajaran berkunjung menyampaikan ucapan selamat dan menguatkan kerjasama yang selama ini sudah terjadi,” kata Alumnis Akmil 1991 yang hadir membawa hadiah kue ulang tahun untuk PTPN VII itu.
Dalam konteks kerjasama TNI dan PTPN VII, Danrem kelahiran 26 Januari 1967 ini mengatakan, sebagai elemen negara yang mengemban tugas sebagai penjaga kedaulatan negara, pihaknya wajib mendukung operasional PTPN VII. Ia menyebutkan, sebagai entitas usaha yang mendapat amanat mengelola aset negara, PTPN VII harus mendapat perlindungan dari segala bentuk gangguan.
“Sebagai pengelola aset negara, PTPN VII harus mendapatkan kepastian keamanan sehingga bisa menjalankan amanat yang dititipkan. Jika ada pihak manapun yang mengganggu operasional maupun aset yang dikelola PTPN VII, itu artinya sudah mengganggu aset negara. TNI harus ikut bertanggung jawab,” kata dia.
Ke depan, Ruslan mengajak seluruh jajaran PTPN VII untuk terus menjaga silaturahmi dan rangka melanggengkan kerjasama.
“Kalau dulu Pak Direktur (Ryanto Wisnuardhy) rumah dinasnya di Palembang berhadapan dengan Kodam II/Sriwijaya dan sepekan sekali main pimpong sama Pak Pangdam, sekarang kita bertetangga. Mari kita main pimpong lagi, hahaha...,” kata Ruslan dengan nada canda ringan.
Acara diakhiri dengan potong kue ulang tahun hadiah dari Danrem, bertukar cindera mata, dan foro bersama. (*)
Editor: Muhammad Furqon