MOMENTUM, Jakarta--PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI/Perseroan) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Aston Priority Simatupang, Jakarta, Jumat (8-4-2022).
Hasilnya, yakni menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Direksi terkait Pertanggungjawaban Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dengan Hak Memesan Efek terlebih Dahulu (HMETD) II tahun 2021 per 31 Desember 2021 dan pengesahan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir padatanggal 31 Desember 2021.
Kemudian, menetapkan penggunaan Laba Bersih pada tahun buku yang berakhir pada tanggal 31Desember 2021. Ketiga, menunjuk Akuntan Publik Bapak Theodorus Bambang Dwi K. Andri dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Imelda & Rekan (Deloitte Touche Tohmatsu) sebagai Auditor Independen Perseroan untuk melakukan audit atas pembukuan Perseroan untuk Tahun Buku 2022. Empat, menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menentukan tantiem tahun buku 2021 dan remunerasi (gaji, fasilitas dan tunjangan) tahun buku 2022 untuk Direksi.
Kelima, menyetujui penetapan tantiem tahun buku 2021 dan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun buku 2022 untuk Dewan Komisaris. Tinjauan Kinerja Tahun 2021 Meski belum bisa dibilang pulih jika dibandingkan sebelum pandemi dan masih dibayangi kondisi market overcapacity serta kenaikan harga batu bara, SBI mampu mempertahankan kinerja positif sebagai berikut: ? Sinergi dengan SIG membantu SBI mencapai total volume penjualan semen dan teraksebesar 13,4 juta ton atau naik sebesar 12,4% jika dibandingkan tahun sebelumnya.Membaiknya volume penjualan juga dialami bisnis beton jadi sebesar 25,4 persen menjadi1,1 juta m3, dan agregat sebesar 48,7 persen menjadi 913 ribu ton.
? Pendapatan tercapai Rp11,2 triliun atau naik 10,9 persen dari Rp10,1 triliun pada tahun2020.
? Beban Pokok Pendapatan pada tahun 2021 meningkat 17,3% dibandingkan tahun 2020, karena peningkatan produksi sejalan dengan kenaikan volume penjualan.? Peningkatan beban pokok pendapatan menyebabkan Laba Kotor tahun 2021 tercapaiRp2,8 triliun atau turun 4,3% dibandingkan Rp2,9 triliun pada tahun 2020.
? Sinergi dengan SIG dan berbagai upaya efisiensi yang dilakukan oleh Perseroan,membantu SBI menjaga kinerja positif dan mencatat peningkatan laba bersih menjadisebesar Rp721 miliar.
"Kinerja positif yang berhasil kami raih di tengah berbagai tantangan berat pada tahun 2021lalu, merupakan bukti ketahanan dan kemampuan beradaptasi dengan terus menggali potensi untuk menghadirkan dan mengembangkan solusi-solusi inovatif," ujar Lilik Unggul Raharjo, Direktur Utama.
Selain berhasil meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif hingga 11,43 persen dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 8,80 persen, SBI juga memperkenalkan LocooCrete,solusi beton dengan material ramah lingkungan untuk menurunkan tingkat emisi CO2 dalam beton hingga 30 persen. Perseroan juga berpartisipasi pada proyek-proyek strategis antara lainproyek PLTU Suralaya di Banten dan proyek Kereta Api Cepat Jakarta – Bandung sepanjang 142,3 km yang dikerjakan oleh High Speed Railway Contractor Consortium.
Seperti halnyaproyek besar lainnya di sektor energi, pembangunan PLTU membutuhkan spesifikasi dan kualitas material yang tinggi dengan pelayanan yang andal.
Berkat sinergi dengan SIG,Perseroan mampu menjawab tantangan tersebut melalui 3 jenis semen, yaitu tipe 1 (EzPro), tipe 2 (PwrPro), dan tipe 5 (DuPro+). Sedangkan Proyek Kereta Api Cepat yang direncanakanrampung akhir tahun 2022 ini, menggunakan agregat dari tambang Perseroan di Maloko, Jawa Barat, untuk pembuatan girder precast dengan spesifikasi teknis yang ketat dan konsisten.(**)
Editor: Agus Setyawan