Setelah Dua Tahun Padam, Porter Pelabuhan Bakauheni Kembali Bersemangat

img
Porter yang sedang menunggu pemilik barang bawaannya.

MOMENTUM, Bakauheni--Porter atau jasa pengangkut barang yang tersedia di pelabuhan, stasiun maupun terminal bus, akhirnya bisa kembali tersenyum. Setelah sekitar dua tahun, profesi mereka mati suri akibat diterpa badai pandemi. 

Pada pekan terakhir, semangat para porter yang sempat padam dan bahkan hilang harapan karena pandemi, kini mereka bisa kembali bersemangat menjalani profesinya. 

Zaini, salah satu porter di Pelabuhan Bakauheni, Lampung selatan, menceritakan pengalamannya saat menjadi porter selama dua tahun terakhir.

"Saya sudah jadi porter dari sejak pelabuhan ini diresmikan, kalo gak salah tahun 1981. Tapi, dua tahun kemarin saat pandemi itu adalah hal yang paling sulit dilewati," kata Zaini, Selasa (26-4-2022).

Selama pandemi, dia mengatakan seringkali pulang ke rumah dengan tangan kosong karena tidak mendapatkan pelanggan.

"Pulang dengan tangan kosong saat pandemi itu sudah sering terjadi. Sedih rasanya kalo diingat pas pandemi itu," ucapnya.

Dia mengatakan rasanya seperti badai yang akhirnya berlalu sejak pemerintah memutuskan masyarakat diperbolehkan untuk mudik kembali.

"Nafas saya langsung lega dan semangat lagi karena sudah terbayang pasti saya bisa menghasilkan uang di momen mudik ini," ujarnya.

Pria berumur 50 tahun itu mengungkapkan tidak terlalu mematok harga untuk barang bawaannya yang dibawa oleh dirinya.

"Tergantung besar dan beratnya juga. Saya jarang mematok harga sih. Karena rejeki gak ada yang tau juga kan. Saya pernah juga bawa tas bayi tapi dikasihnya Rp100 ribu," kata dia sambil tertawa. (*),






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos