Ketua Fraksi PAN Bantah Pelecehan Seksual, Begini Kronologisnya

img
Foto: Net

Harianmomentum.com--Ketua Fraksi PAN DPRD Tulangbawang Barat, BY, membantah telah melakukan pelecehan seksual terhadap TM, yang merupakan adik iparnya.

 

Hal itu disampaikan BY saat jumpa pers di Sekretariat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Lampung, Rabu (18/10).

 

BY membenarkan bahwa TM sedang berada di rumahnya. Saat itu TM menjenguk anaknya yang tinggal bersama BY.

 

Tetapi, BY mengaku tidak pernah melakukan seperti yang diberitakan di berbagai media. BY menganggap hal itu merupakan fitnah untuk mencemarkan nama baiknya.

 

“Demi Allah, saya tidak pernah melakukan perbuatan tersebut. Itu hanya untuk menjatuhkkan nama baik saya,” ujar BY.

 

Bahkan, sampai saat ini belum ada laporan di Polresta Bandarlampung seperti yang diberitakan sejumlah media.

 

“Tidak ada laporannya di kepolisian, kalaupun ada saya siap menuntut balik. Karena itu telah mencemarkan nama baik saya,” jelasnya.

 

Meski begitu, dia berharap permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak perlu sampai ke kepolisian.

 

“Saya masih menunggu mereka melaporkan. Tetapi, kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan, karena bagaimana pun kita ini masih keluarga,” harapnya.

 

Namun, dia menjelaskan, sebenarnya permasalahan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan karena memang tidak ada yang terjadi.

 

Tapi, lanjut dia, pada sore hari terdapat berita di media online yang menerbitkan berita tentang permasalahan itu.

 

“Sebenarnya sudah selesai, tapi kok tiba-tiba ada beritanya. Makanya saya bakal mencari media itu juga, dan akan saya tuntut,” tegasnya.


Dilain sisi, RN istri BY mengatakan, beberapa menit sebelum kejadian, dia baru selesai berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan BY.

 

“Sebenarnya saya itu baru selesai telponan sama suami saya sekitar jam 09.00 WIB, dia nyuruh cepat pulang karena lapar. Saya bilang, iya nanti saya beli bubur,” jelasnya.

 

Kemudian, RN hendak menghubungi TM untuk bertanya apakah ingin dibelikan bubur juga atau tidak.

 

Namun, lanjut dia, TM sudah menghubungi terlebih dahulu, sambil berteriak meminta tolong karena hendak diperkosa BY.

 

“Niat saya itu mau nawarin dia bubur juga, tapi dia sudah nelpon duluan. Yang pertama dia ngomong minta anterin pulang, saya bilang tunggu. Tapi dia nelpon lagi sambil teriak mau diperkosa,” tuturnya.

 

Mendengar hal tersebut, RN langsung bergegas menuju rumahnya secepat mungkin. Setelah tiba di rumah, RN langsung menabrakan mobil yang dikendarainya ke mobil BY.

 

“Saya langsung ngebut aja pulang. Pas sampai rumah, suami saya ini kayak mau kabur gitu, jadi saya tabrak mobilnya,” ucap RN.

 

RN yang sedang emosi langsung turun dari mobilnya, dan langsung memukuli BY yang juga baru keluar dari mobilnya.

 

Namun, lanjut dia, saat dipukuli BY sama sekali tidak melawan, di saat itulah dia merasa curiga dengan TM.

 

Kemudian, RN langsung membawa BY masuk ke rumah, setelah puas dipukuli, meski dalam keadaan terluka, akibat mobil yang ditabraknya.

 

“Saya langsung emosi dan menonjok dia. Pikir saya, suami bisa dicari, sedangkan saudara tidak bisa dicari. Apalagi itu adik kandung saya sendiri, bahkan teman saya yang baru datang langsung menojok suami saya juga,” jelasnya.

 

Kendati demikian, RN merasa suaminya tidak bersalah, karena pada saat itu kamar yang ditempati TM dalam keadaan rapi.

 

Karena itu, RN langsung meminta penjelasan dari BY dan TM, terkait apa yang terjadi sebenarnya.

 

“Saya tanya sebenarnya apa yang sudah terjadi. Karena saya melihat tempat tidur masih rapi, kalau memang mau diperkosa pastikan berantakan,” terangnya.

 

Atas dasar itulah, RN langsung menghubungi orangtuanya, untuk menyelesaikan kejadian tersebut secara kekeluargaan.

 

“Kita langsung selesain permasalahan itu secara kekeluargaan. Sebenarnya sudah selesai, tapi mungkin karena merasa terpojok, makanya dia nelpon suaminya. Sehingga berita menyebar kemana-mana,” jelasnya.(adw)

 







Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos