MOMENTUM, Menggala--Ketua Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) Kabupaten Tulangbawang Wayan Putu Umbare mengecam ulah NS kepala dinas sosial setempat yang digerebek warga dalam keadaan setengah bugil.
Penggerbekan tersebut terjadi di salah satu kost-kostan Kampung Tunggalwarga, Kecamatan Banjaragung, Senin 24 Mei 2022 sekira pukul 20.48 WIB.
Wayan Putu Umbare meminta Pemkab Tulangbawang memberikan sanksi tegas, kepada NS karena telah mencoreng nama baik aparatur sipil negara (ASN), pemkab dan umat Hindu setempat.
“Apa yang dilakukan kadis sosial itu sungguh tidak terpuji. Dia harus diberikan sanksi tegas agar menjadi pembelajaran untuk semua pejabat dan kita semua," kata Wayan kepada wartawan, Minggu 26 Juni 2022
Menurut Wayan, sikap dan tingkah laku seorang pejabat pemerintah, bukan hanya menyangkut personal tetapi juga menyangkut citra institusi, daerah, bahkan suku dan kepercayaan yang dianut.
"Saya selaku Ketua PHDI Kabupaten Tulangbawang Majelis Agama Hindu Sangat menyayangkannya. Sebagai pejabat semestinya dia harus memberikan contoh yang baik dan terpuji. Bukan justru mencoreng dengan kelakuan yang tidak terpuji," ungkapnya.
Sebelumnya, warga Kabupaten Tulangbawang digegerkan dengan peristiwa penggerbekan oknum kepala dinas sosial setempat, dalam kondisi setengah bugil di salah satu rumah kost-kostan. Warga juga menemukan alat kontrasepsi dari dalam kamar kost yang digerbek.
Ironisnya, menurut warga, saat datang ke rumah kost-kostan itu NS mengendarai mobil dinas jenis Toyota Kijang Innova Nopol BE-50-T.
"Iya, itu penggerbekan satu bulan lalu. Geger kami di Tulangbawang. Tapi tidak ada media yang meliputnya," kata seorang warga Banjaragung yang tinggal tak jauh dari lokasi penggerbekan.
Menurut dia, saat digerbek dalam kondisi setengah bugil, oknum kadis tersebut tetap berkilah tidak berbuat apa-apa. NS mengaku hanya mengantar pulang teman wanitanya itu. "Jelas-jelas saat digerebek tanpa celana. Kita juga menemukan kondom. Wanita itu juga bukan istrinya. Masih alasan cuma ngantar pulang," tuturnya.
Pasca kejadian, keduanya sempat dibawa ke kantor polisi. Ironisnya, meski sudah satu bulan sejak peristiwa penggerbekan, belum ada sanksi dari Pemkab Tulangbawang terkait perbuatan kadis tersebut (**)
Editor: Munizar