MOMENTUM, Gedongtataan--Sudah jamak terjadi, saat menjelang hari raya Iduladha harga hewan ternak jenis kambing dan sapi melambung tinggi.
Doni (31), salah satu pemilik lapak hewan kurban di Kecamatan Gedongtataan mengatakan, selain disebabkan permintaan hewan yang meningkat jelang hari raya kurban, kenaikan harga juga dipicu adanya penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Dua tahun sebelumnya saat ada Covid-19 harga kambing ini hanya mengalami kenaikan harga sedikit, namun adanya PMK ini bukan lagi naik harga, tapi termasuk harga baru," kata Doni, Rabu (6-5-2022).
Dia mengatakan, untuk hewan kurban yang ia jual merupakan hewan ternak lokal yang diambil dari tetangga atau kerabat. Sebab, mendatangkan ternak dari luar daerah akan memakan biaya yang mahal dan rawan tertular PMK.
"Kalau harga kambing yang saya jual ini mulai dari Rp2,5 juta hingga Rp6 juta, ini juga ada titipan dari tetangga, kita hanya menjualkan saja," katanya.
Meski harga melonjak tinggi, namun peminat yang membeli di lapak miliknya tetap ada dan memberikan keuntungan secara ekonomi. Menurut dia, pada hari biasa kambing miliknya dijual seharga satu jutaan, tetapi saat ini tembus hingga Rp2,5 juta per ekor.
Lapak ternak kambing miliknya itu juga telah diperiksa kondisi kesehatan dan lingkungannya oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Pesawaran.
"Kalau lapak saya sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan dan kebersihan oleh dinas terkait, makanya saya bisa buka lapak ini," jelasnya. (*)
Editor: Harian Momentum