MOMENTUM, Bandarlampung--Polisi memburu teman dekat TS (15), korban penikaman hingga 10 luka tusukan di kos-kosan Jalan Sultan Badaruddin, Gunungagung, Kecamatan Langkapura, Bandarlampung, Selasa (5-7-2022) lalu.
Kapolsek Tanjungkarang Barat Kompol Mujiono mengatakan, polisi sedang mengejar teman dekat TS karena diduga menghilang tanpa jejak setelah insiden sadis tersebut.
"Dugaan pelaku kita belum mengarah ke sana karena saksi-saksi yang kita lakukan pemeriksaan belum ada yang mengarah pada pelaku," ujar Mujiono, Minggu (17-7).
Dia menuturkan, pihaknya terus melakukan serangkaian penyelidikan agar kasus tersebut menemui titik terang dan tidak menimbulkan pertanyaan di publik.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti yang ada di TKP, namun sampai saat ini keterangan saksi-saksi yang ada belum mengarah pada siapa tersangkanya," ungkapnya.
Mujiono menambahkan, tidak adanya CCTV di lokasi kejadian membuat pihak kepolisian kesulitan untuk mengungkap identitas pelaku.
"Pada saat kejadian, tidak ada satupun saksi yang melihat, dan korban hingga saat ini belum bisa dimintai keterangan, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita ungkap," tuturnya.
Sebelumnya, seorang remaja berinisial TS (15) ditemukan meringkuk dan bersimbah darah di depan kamar kost di Kelurahan Gunungagung, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Selasa (5-7-2022) malam.
Informasi yang dihimpun harianmomentum.com, salah seorang warga yang melintas di depan kost korban langsung menghampiri korban usai mendengar korban berteriak minta tolong sekira pukul 22.00 WIB.
TS merupakan warga Waykandis, namun ditemukan di Kelurahan Gunung Agung. Menurut warga sekitar, TS hanya kos sendiri tidak bersama kedua orang tuanya.
Korban yang diserang oleh diduga teman lelakinya tersebut mendapatkan 10 luka tusukan dan langsung dibawa ke RSUD Abdul Moeloek untuk dilakukan perawatan.
Terduga pelaku yang diperkirakan hanya satu orang ini sebelum melakukan penusukan diduga sempat bertikai dengan korban. Namun, penyebab dan motif penusukan belum diketahui. (*)
Editor: Harian Momentum