MOMENTUM, Pringsewu -- Banjir mengepung sejumlah wilayah di Kabupaten Pringsewu, akibat curah hujan cukup tinggi yang berlangsung sekitar empat jam pada Sabtu, 22 Oktober 2022.
Hujan deras mulai sekitar pukul 17.00 hingga 20.30 Wib. Pada Ahad (23-10-2022) pagi, genangan air mulai surut. Sebelumnya, ketinggian genangan mencapai sekitar 50-75 cm. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Pantuan di sejumlah lokasi, air tidak hanya menggenangi permukiman dan rumah penduduk. Sejumlah ruas jalan protokol yang menjadi langganan banjir, ikut terendam.
Wilayah yang tergenang banjir antara lain di sejumlah lokasi di Pekon Fajaragung Kecamatan, Pringsewu, Pekon Ambarawa dan Margodadi Kecamatan Ambarawa dan Pekon Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo.
Kabag Ops Polres Pringsewu Kompol Kisron mengatakan genangan air disebabkan tingginya curah hujan yang turun sejak pukul 5 sore hingga sekitar jam 9 malam. Saluran irigasi tidak mampu menampung debit air yang cukup tinggi. Air pun meluap menggenangi pemukiman warga.
"Akibatnya aliran air meluber ke jalan dan pemukiman juga menggenangi rumah rumah penduduk," ungkapnya mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi, pada Minggu (23/10/2022) pagi.
Kabag Operasi menuturkan, berdasarkan laporan dan pantauan, banjir paling parah terjadi di Pekon Fajaragung, Kecamatan Pringsewu dengan ketinggian air mencapai 50 hingga 75 centimeter. Sebuah masjid dan puluhan rumah warga terendam.
Kisron mengatakan, air masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 18.30 Wib, dan baru surut sekitar pukul 21.00 Wib. Setelah air surut petugas polisi bersama dinas BPBD dan instansi terkait membantu warga membersihkan rumah-rumah yang terendam.
"Ada beberapa tempat yang sulit surut karena berada di dataran rendah, sehingga untuk proses pembersihan harus menggunakan bantuan mesin penyedot air (genset)," jelasnya.
Sedang dilokasi lain, luapan air hujan hanya menggenangi jalan jalan protokol dan jalan perkampungan. "Di tempat lain Alhamdulillah, luapan air hujan tidak sampai menggenangi rumah penduduk,"ujarnya.
Dia mengimbau masyarakat waspada dan segera melapor apabila diwilayahnya terjadi bencana alam.
Laporan itu bisa datang langsung kekantor instansi pemerintah terdekat atau menghubungi posko siaga bencana pada nomor 0729 21108."Apabila terjadi bencana, harap segera melapor agar bisa mendapatkan penanganan segera," terangnya.
Terpisah, Kepala Pekon Fajaragung, Suparman mengatakan, banjir yang terjadi di desanya disebabkan saluran irigasi tidak mampu menampung debit air hujan.
Selain karena lokasi banjir berada di dataran rendah. Hal itu juga diperparah dengan kiriman air dari pekon sekitar, seperti Kelurahan Pajaresuk, Padang Asri dan sekitar TPU Cina.
Menurut Suparman, di desanya memang sudah menjadi langganan banjir. Apabila turun hujan deras intensitas lebih dari satu jam dapat dipastikan terjadi genangan. Minimal menggenangi jalan jalan perkampungan.
"Jika hujan itu terjadi lebih dari sejam, ya bisa dipastikan genangan air bisa masuk kerumah rumah penduduk," terangnya.
Ia mengungkapkan, banjir pada Sabtu malam telah mengakibatkan genangan disejumlah tempat dengan ketinggian berkisar 50-75 cm.
"Setidaknya ada 20-30 rumah penduduk yang kemasukan air hujan, namun sekira pukul 9 malam air sudah surut, dan sudah dilakukan upaya pembersihan oleh instansi terkait dan masyarakat" jelasnya.
Dia juga mengatakan, akibat banjir tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Sementara itu terkait kerugian materil masih didata."Kalau kerugian materil ya barang barang yang basah akibat terendam air hujan, namun nilainya masih dalam pendataan,"imbuhnya. (*)
Editor: Muhammad Furqon