MOMENTUM, Bandarlampung--Program Studi (Prodi) Bisnis Digital Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar workshop fotografi dan videografi guna membuat konten digital di era generasi z.
Workshop yang berlangsung di Aula Rektorat Gedung Alfian Husin, itu diisi oleh pembicara Razi Alfarizi dan Redintan Justin dan diikuti peserta dari Prodi Bisnis Digital, pada Sabtu (29-10-22) lalu.
Ketua Pelaksana Workshop Andre Defrian Putra mengatakan, workshop yang diikuti 35 peserta itu, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam dunia fotografi dan videografi.
“Semoga melalui kegiatan ini, para mahasiswa Prodi Bisnis Digital Darmajaya bisa mengasah kemampuannya dalam dunia fotografi dan videografi,” kata Andre.
Sementara, Ketua Prodi Bisnis Digital IIB Darmajaya, M Ariza Eka Yusendra menambahkan, pada era digital seperti saat ini, tidak terlepas dari pembuatan konten fotografi dan videografi.
“Ini harus dimiliki mahasiswa Prodi Bisnis Digital. Kita perlu meningkatkan kemampuan dalam pembuatan konten. Apalagi saat ini sangat masif pekerjaan digital marketer, marketing specialist. Bahkan creative content," kata Ariza.
Menurut dia, workshop tersebut menjadi sebuah pembukaan dan harapannya dapat dilanjutkan dengan merancang Hima Prodi Bisnis Digital.
“Harapan saya, setelah dari workshop ini teman-teman sudah dapat membuat konten dasar dengan memanfaatkan fotografi dan videografi,” harapnya.
Razi AlFarizi, dalam paparanya menyampaikan bahwa konten terdiri dari fotografi, videografi, ilustrasi dan typografi. “Ilustrasi adalah gambar nonfoto. Terkadang di sosial media hanya ada kata-kata yang termasuk typografi,” kata Razi.
Razi yang juga anggota dewan kesenian Provinsi Lampung itu menyampaikan, terdapat dua pencahayaan yang sering digunakan dalam fotografi.
“Fotografi sendiri dalam keilmuan ada dua pencahayaan. Available light (cahaya alami) dan artificial light (cahaya buatan),” jelasnya.
Selain itu, terdapat fitur dalam kamera yang memiliki perbandingan dengan handphone. “Selain kamera yang paling penting juga lensa. Yang terdiri dari lensa fix, zoom, macro dan lain-lain,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, M Redintan Justin menerangkan video promosi. Mulai dari tahap perancangan pra produksi, produksi dan pasca produksi.
“Praproduksi mencakup pengembangan ide, pembuatan naskah, storyboard, hingga persiapan peralatan,” ucapnya.
Dia juga mengenalkan software yang sering digunakan untuk melakukan editing video. “Adobe premiere biasa dipakai untuk komputer. Dengan kecanggihan teknologi kita juga dapat menggunakan aplikasi editing video di smartphone seperti kinemaster, capcut, dan lainnya,” pungkasnya.
Kedua pembicara juga mempraktikan pengambilan gambar maupun video yang dikhususkan untuk konten promo dihadapan para peserta. Dalam workshop juga dihadiri Sekretaris Prodi Bisnis Digital Yan Aditya Pratama dan dosen Prodi Bisnis Digital lainnya. (**)