MOMENTUM, Bandarlampung – Dosen Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya mendapatkan undangan kesempatan belajar bahasa Prancis di Kota Mode Prancis selama 12 hari.
Kedua dosen tersebut adalah, Muhammad Dwiyan Aditiya dan Sherli Trisnawati. Dwiyan merupakan Kepala UPT International Office IIB Darmajaya dan Sherli merupakan penanggung jawab Warung Prancis IIB Darmajaya.
Keikutsertaan IIB Darmajaya dalam pelatihan singkat Bahasa Prancis tersebut atas diraihnya Juara Pertama Video Warung Prancis se-Indonesia oleh Warung Prancis Indonesia dan IFI tahun 2020. Keduanya selama pelatihan tinggal di asrama yang berada di Kota Nancy, Prancis.
Dwiyan dan Sherli akan menjalani pelatihan dari 5 Desember hingga 16 Desember 2022. IIB Darmajaya menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Pulau Sumatra yang mengikuti pelatihan bersama perwakilan dari Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran.
Keduanya juga menjalani pre-test sebelum menjalani pelatihan tersebut sesampainya di Prancis. Dwiyan mengatakan bahwa keberangkatan dirinya bersama Sherli merupakan reward yang diterima Warung Prancis IIB Darmajaya atas lomba Video Warung Prancis. “Alhamdulillah Warung Prancis IIB Darmajaya berhasil memenangkan perlombaan Video Warung Prancis se-Indonesia. Pihak IFI memberikan reward pelatihan singkat Bahasa Prancis di Nancy," ucapnya.
Keduanya merasa senang dan antusias dapat belajar langsung bahasa ke negara Prancis. "Kami belajar selama 12 hari di Université de Lorraine, Nancy, Prancis," ujarnya.
Sementara, Rektor IIB Darmajaya, Firmansyah Y. Alfian, mengaku bangga atas raihan prestasi yang diperoleh Warung Prancis IIB Darmajaya. "Semoga kedua dosen dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Prancis dan mentransfer ilmu yang diperoleh ke IIB Darmajaya nantinya," ungkapnya.
Selain belajar bahasa Prancis, lanjut dia, keduanya juga akan menjalin kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Prancis. "Harapannya akan banyak kerja sama antar-perguruan tinggi di Prancis yang dapat terjalin untuk peningkatan kualitas IIB Darmajaya ke depan." tutupnya. (**)
Editor: Muhammad Furqon