MOMENTUM, Bandarlampung--Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pesawaran Sonny Zainhard Utama sesalkan penyelenggara pertandingan kick boxing Porprov IX Lampung.
Sonny mengaku telah melayangkan protes kepada panitia penyelenggara sejak sehari sebelum pertandingan cabor tersebut dimulai. Protes itu terkait, terlalu banyaknya nomor yang dipertandingkan. Akibatnya jadwal pertandingan sangat padat dan mempet dengan waktu penutupan Porprov.
Menurut Sonny, jumlah 110 nomor pertandingan yang ditetapakn panitia itu, sangat janggal.
Puncaknya, pada Senin (12-12) malam sekitar pukul 22.15 WIB, kontingen Pesawaran cekcok adu mulut dengan panitia pertandingan.
Cecok itu dipicu kecurigaan tim Kabupaten Pesawaran atas dugaan pengaturan skor pada pertandingan kick boxing.
Dalam video berdurasi 15 detik, nampak salah satu anggota tim Pesawaran mengenakan seragam kontingen bersitegang dengan panitia pertandingan yang mengenakan seragam putih serta celana hitam.
"Kami menyesalkan adanya banyak indikasi kecurangan. Dengan mata kepala saya sendiri melihat kecurangan itu. Jelas-jelas wasit mengangkat tangan untuk (atlet) Pesawaran, harusnya skornya bertambah. Namun, skornya ternyata tidak dihitung, inikan aneh," kata Sonny.
Menurut Sonny, organisasi resmi cabang olahraga Kick Boxing Indonesia Lampung harus menjadi teladan yang baik bagi atlet yang bertanding, bukan malah memberikan ruang terjadinya kecurangan yang menciderai semangay fair play dan sportivitas.
"Dari awal kami sudah curiga jangan-jangan ada pengkondisian. Coba bayangkan, ada 110 medali emas, 110 perak dan 220 perunggu. Itu akan mengeruk anggaran keuangan daerah kontingen. Coba kalau rata-rata dana asih Rp10 juta, hampir Rp4,4 miliar dana yg harus dikeluarkan oleh kontingen daerah," kata Sonny.
Karena itu, dia akan meminta KONI Lampung mengevaluasi panitia pertandingan Cabor kick boxing. (**)
Editor: Munizar