MOMENTUM, Batubrak -- Petani di Kecamatan Batubrak Lampung Barat mengeluhkan sulitnya memperoleh pupuk subsidi. Penyebabnya, jumlah pupuk yang didistribusikan tidak sebanding dengan luas lahan pertanian yang ada.
Kondisi tersebut mengakibatkan banyak petani yang tidak merawat tanamannya dengan baik. Sehingga terjadi penurunan produksi kopi sebagai komoditas andalan Kabupaten Lampung Barat.
Hal itu terungkap dalam diskusi pertanian yang digelar mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) dari Universitas Lampung (Unila) bersama gabungan kelompok tani. Berlangsung di Aula Kecamatan Batubrak, Sabtu 4 Februari 2023.
Ketua pelaksana kegiatan, Ghraito Arip berharap dari diskusi tersebut petani mendapatkan pupuk subsidi secara merata sehingga peningkatan produktifitas hasil panen meningkat.
Lampung Barat sebagai pengasil kopi bisa terjaga dengan baik. Jangan sampai masyarakat letih merawat kebun, tetapi hasil yang diperoleh tidak sebanding dengan keringat yang menetes di kebun mereka.
Sementara Koordinator KKN Unila Kecamatan Batubrak, Khairil Akbar mengatakan persoalan pertanian merupakan hal penting yang mesti segera diformulasikan solusinya. Mengingat, masyrakat Batubrak yang sebagaian besar menyandarkan hidupnya di lahan yang mereka garap.
Di tengah persoalan yang ada, mahasiswa KKN Unila menyelenggarakn sebuah forum diskusi intelektual terakit permasalahan yang ada.
Khairil Akbar mengatakan, diskusi dengan tema "Penguatan Efektifitas Pengolahan Lahan guna Terwujudnya potensi komoditas perkebunan lokal yang optimal".
Selain bertujuan menghimpun persoalan yang ada di petani. Mahasiswa KKN berusaha untuk memberikan wawasan terkait usaha pertanian masyarakat Batubrak. Seperti kopi, pepaya, cabe dan lainnya.
Dengan mengundang lembaga pemerintah yaitu Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Barat dan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura diharapkan masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya dan memperoleh solusi dari pemerintah. (*)
Editor: Muhammad Furqon