Negeri Banten di Lantai 21 Hotel Al Kiswah Mekah

img
Sejumlah jemaah haji asal Banten duduk di lorong hotel. Hal ini dilakukan saat menunggu waktu sholat, berkumpul dan bahkan dzikir dan sholat berjamaah.

MOMENTUM, Mekkah -- Maktab jemaah haji asal Banten ini nyaris tak pernah sunyi. Terutama bakda waktu asar dan isya. Mereka berkumpul di lorong-lorong hotel tempat menginap.

Di Hotel Al Kiswah yang berjarak sekitar satu kilo meter dari Masjidil Haram itu, jemaah haji asal Banten tinggal di Tower 3 Lantai 21. Di sini full jemaah Banten. Hanya satu kamar yang ditempati lima orang jemaah asal Lampung.

Berkumpulnya jemaah dari suatu daerah, boleh jadi juga banyak di antara mereka bertetangga di kampung halamannya, membuat suasana di Lantai 21 Tower 3 Hotel Al Kiswah seperti kompleks orang Banten.

Hal itu terlihat dari dialog dan canda mereka menggunakan bahasa daerah. Suasana Banten itu terlihat saat mereka berkumpul di lorong hotel.

Jemaah asal Banten yang sedang berada di Tanah Suci itu, biasanya berkumpul di lorong hotel usai shalat asar. Jemaah laki-laki maupun perempuan, biasa kongkow di lorong hotel menunggu waktu salat magrib.

Lorong sepanjang sekitar 30 meter kali dua meter yang berada di depan enam pintu kamar hotel, itu suasananya lebih gayeng setelah isya. Banyak jemaah laki-laki yang duduk di lantai karpet sambil menikmati kopi plus menyedot dukhon alias rokok. Tentu, dengan bahasa daerahnya yang khas, mereka ngobrol tentang banyak hal yang sesekali diselingi dengan tawa bersama.

Situasi mulai sepi saat malam kian larut. Satu per satu, jemaah memasuki kamar hotel untuk beristirahat. Kegiatan itu terus berlangsung selama sekitar sepekan mereka di Mekah.

Yang menarik, aktivitas di lorong tidak hanya untuk ngopi dan merokok. Warga Banten itu juga memanfaatkan lorong hotel untuk berdzikir bersama dan salat fardu berjamaah bagi mereka yang tidak berangkat ke Masjidil Haram. Ketika waktu salat tiba, mereka langsung menggelar sajadah di lorong hotel.

Suasana kekeluargaan ternyata tidak hanya sebatas dzikir berjamaah atau ngopi di lorong hotel. Jemaah haji asal Banten itu juga aktif melaksanakan ibadah umroh. Kegiatan ini pun dilaksanakan secara bersama-sama.

Menurut seorang jemaah asal Banten, Anwar, mereka melakukan ibadah umroh beberapa kali di bawah koordinasi biro bimbingan haji. Dengan menyewa bus menuju Tan'im untuk mengambil miqat ibadah umroh.

"Kami mencarter bus sendiri untuk ambil miqat umroh di Tan'im," kata Anwar pada Senin 19 Juni 2023. Sampai sekitar sepekan, kata dia, jemaah haji dari Banten rata-rata sudah melakukan ibadah umroh tiga sampai lima kali.

Sementara rekannya, Khotib menjelaskan biaya untuk melaksanakan umroh itu masuk dalam biaya bimbingan biro haji. Nilainnya sekitar Rp3 juta yang diambil dari living cost. "Biaya itu termasuk tur wisata, tujuh kali umroh, dan membayar dam," katanya.

Begitulah sekilas kebersamaan jemaah haji asal Banten yang seolah menjadikan Tanah Suci seperti kampung sendiri. (*)








Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos