Ahad Full Istirahat, Besok Jemaah Haji Berangkat ke Arafah

img
Ketua rombongan (karom) dan ketua regu (karu) jemaah haji asal Lampung kloter 49.

MOMENTUM, Makkah -- Besok, Senin 26 Juni 2023 bertepatan dengan 8 Dzulhijjah 1444 Hijriah, dimulai puncak ibadah haji. Jemaah haji secara bergelombang mulai menuju Arafah.

Pada tahun ini, pelaksanana ibadah haji dinilai cukup krusial. Antara lain karena tingginya suhu di Tanah Suci Mekkah yang mencapai sekitar 48 derajat Celcius. Hal ini membuat jemaah haji harus memiliki stamina dan kesehatan yang baik.

Karena itu, jemah haji asal Lampung yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 49 kembali melakukan pemantapan persiapan menghadapi puncak haji.

Kegiatan itu berlangsung di lantai 22 Tower 3 Hotel Al Kiswah pada Sabtu, 25 Juni 2023. Sementara pada Ahad atau sehari sebelum menuju Arafah, jemaah full istirahat.

Pemantapan persiapan disampaikan Ketua Kloter 49 Miftahudin, bersama pembimbing haji, Purna Irawan, dan tim kesehatan antara lain Dokter Arini. Diikuti seluruh jemaah haji Kloter 49, serta ketua rombongan (karom) dan ketua regu (karu).


 Ketua Kloter 49, jemaah haji asal Lampung, Miftahuddin sedang memberi pengarahan.


Pada kesempatan itu, Miftahudin menjelaskan jemaah haji berangkat ke Arafah secara bergelombang. Di Maktab 49 terdiri atas delapan kloter. Rombongan pertama berangkat sekitar pukul 7 atau 8 waktu setempat.

Karena itu, dia mengingatkan jemaah haji agar tidak terburu-buru turun dari hotel dan menunggu instruksi petugas. Dia memperkirakan, kloter 49 mulai berangkat ke Arafah setelah dzuhur.

Namun, jemaah diminta untuk melakukan persiapan sejak pagi. Selain sarapan dan mandi, jemaah perlu meyiapkan pakaian untuk sekitar tiga malam dua hari, minuman, dan obat-obatan. "Jangan ada yang turun (dari hotel) sebelum ada aba-aba (petugas)," katanya.

Begitu juga harus dilakukan jemaah haji saat dari Arafah ke Musdalifah dan juga saat akan menuju Mina. "(Dari) Arafah ke Musdalifah (kloter 49) nomor urut tujuh, begitu juga ke Mina nomor tujuh," katanya.

Miftahudin mengingatkan jemaah untuk tidak perlu khawatir tidak terangkut, baik saat menuju Arafah dan Musdalifah maupun ke Mina. Ada enam bus dengan kapasitas masing-masing 65 orang. "Ketika ada arahan, jemaah langsung naik bus," katanya meminta jemaah untuk senantiasa siaga.

Sementara Pembimbing Haji Kloter 49, Purna Irawan meminta karom dan karu untuk bertugas sebagai mana seharusnya. Antara lain, memastikan keadaan jemaah masing-masing dan mengutamakan jemaah lansia.

"Harus kerja tim. PHD (petugas haji daerah) cuma delapan orang: Ketua kloter, pembimbing haji, tiga tim medis, tiga PHD. Sedang jemaahnya berjumlah 391 orang," katanya.

Kendati demikian, dia memotivasi bahwa karom dan karu merupakan tugas mulia melayani jemaah. "Karena Allah menginginkan kita meraih pahala dari kepedulian kita terhadap jemaah," katanya.

Dikatakan, [ada Senin pagi, jemaah diminta melakukan persiapan dengan baik. Seperti sarapan, mandi sunat ihram, shalat dan berpakaian ihram di hotel. Jemaah juga disarankan mengenakan masker untuk menjaga kesehatan.


Pembimbing Haji Kloter 49, jemaah hasil asal Lampung, Purna Irawan


Selanjutnya, dia menjelaskan sekilas saat pelaksanaan wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah atau Selasa 27 Juni. Menurut dia, wukuf dimulai pukul 10.30 WAS. Diawali dengan khutbah wukuf, dilanjutkan solat dzuhur dan asar. Kemudian, dzikir sendiri-sendiri sampai asar.

Kloter 49 wukuf di urutan tujuh, menurut dia, dipastikan magrib masih di Arafah atau belum berangkat ke Musdalifah.  Jadi, sholat jamak takdim magrib dan isya di Arafah.

"Di Musdalifah diperkirakan pukul 11 malam," katanya. Seraya meminta jemaah untuk menunggu instruktur ketua kloter saat berangkat dari Musdalifah meuju Mina.

Pada kesempatan yang sama, Dokter Arini mengatakan dar 391 jemaah, dari 50 orang berisiko tinggi menjadi 93 orang yang akan berangkat ke Arafah lebih awal. "Tiga orang dari rumah sakit sudah kembali ke hotel, satu dalam pengawasan," katanya.

Diingatkan, ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan kekuatan dan kebugaran fisik. Jemaah perlu banyak minum agar tidak hidreasi. "Minum 5-6 botol perhari. Takut nanti kena linglung," katanya. "Juga, jangan sampai kurang makan". (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos