MOMENTUM, Lampung Selatan--PLN terus berupaya untuk menaikan kontribusinya terhadap target bauran energi nasional dari Energi Baru Terbarukan (EBT). Co-firing biomassa menjadi salah satu alternatif guna mendorong capaian target bauran energi terbarukan sebanyak 23 persen pada 2025 mendatang. Artinya, Co-firing biomassa ini menjadi solusi dalam upaya dekarbonisasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Co-Firing merupakan penambahan campuran biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler PLTU batubara. Dimulai Go-live cofiring pada Desember 2022, PLTU Sebalang terus berupaya konsisten menghasilkan energi hijau dengan memanfaatkan limbah kayu (woodchip). Sejak Desember 2022 s.d 12 Juli 2023 dengan memanfaatkan 3,270.80 ton woodchip, PLTU Sebalang mampu menghasilkan 2.711,12 MWh Energi Hijau sepanjang tahun 2023.
Manager PLN Nusantara Power Unit Pelaksana Pembangkitan Sebalang, Otniel Marrung, menyampaikan komitmen perusahaan dalam menggerakan operasional bisnis yang berazaskan lingkungan. Co-firing menjadi salah satu roda penggerak dalam mewujudkan PLTU yang lebih hijau sekaligus membantu untuk mengurangi emisi.
“Dengan berbagai extraordinary effort diantaranya melalui biomass co-firing, kami berhasil menekan emisi gas rumah kaca. Selain itu, inovasi ini juga meningkatkan bauran EBT di lingkungan pembangkit,” jelas Otniel
Dengan co-firing ini PLTU Sebalang (2 x 100 MW) ikut berpartisipasi dalam pengembangan energi yang lebih ramah, mengubah limbah kayu (woodchip) dari bahan organik/batang pohon menjadi energi yang dapat dimanfaatkan untuk menggantikan bahan bakar batubara.
Pemanfaatan biomassa yang berasal dari limbah pengolahan kayu juga memberikan manfaat lebih pada masyarakat secara ekonomi. Barang yang sebelumnya merupakan limbah, kini bisa terserap sepenuhnya dengan program Co-Firing PLN sehingga secara tidak langsung akan menggerakan roda perekonomian pada masyarakat.
“Tidak hanya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, co-firing juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat,” pungkas Otniel.(**)
Editor: Agus Setyawan