Ketua PWNU Lampung: Banyak Pihak yang Ingin Lemahkan NU

img
Kegiatan lailatul ijtima di Kantor PWNU Lampung. Ist.

MOMENTUM, Bandarlampung--Pada saat ini, banyak pihak yang ingin menggangu dan melemahkan kebesaran Nahdlatul Ulama. Karena itu, warga NU Lampung diminta untuk tetap bersama dan mengikuti Pengurus Besar (PB) NU.

Hal itu disampaikan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung, Puji Raharjo di Kantor PWNU Lampung, Bandalampung, Senin malam, 5 Agustus 2024.

“PBNU itu adalah pemimpin tertinggi. Yang paling tinggi adalah rais aam. Sehingga kalau sebuah organisasi menghadapi apapun, harus mengikuti arahan pimpinan tertinggi," kata Puji.

Puji kemudian mengutip Al-Quran, yang disebut telah memberikan panduan tersirat untuk patuh pada satu pemimpin. Dalam Al-Qur’an Surat Al Furqon ayat 74 disebutkan, yang artinya, orang-orang yang berkata: Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa,” paparnya.

Dalam ayat, lanjut dia, itu terdapat muttaqina (orang-orang bertakwa) yang memiliki makna jamak (banyak). Kemudian disusul dengan kata imaman (pemimpin) yang memiliki makna mufrad (satu). Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam sebuah perkumpulan harus terpusat, tersentral, dan koheren.

“Dan pemimpin juga tidak boleh banyak-banyak, kalau umatnya banyak pemimpinnya cukup satu. Sehingga arah tujuan dan bimbingan menjadi satu,” jelasnya. 

Terlebih, Nahdlatul Ulama yang merupakan ormas keagamaan terbesar di Indonesia dengan warganya yang sangat banyak harus terus menguatkan harakah atau pergerakan. Pengurus dan warga NU harus bahu-membahu menjaga NU dari pihak-pihak yang ingin melemahkannya.

“Saat ini Nahdlatul Ulama sedang banyak yang ingin mengganggunya, supaya kebesaran NU bisa dilemahkan. Tapi, NU yang didirikan oleh para wali, insyaallah semakin digoyang-goyang, semakin kencang dan kokoh,” tegasnya. 

Hal ini sudah dibuktikan dengan perjalanan sejarah bahwa NU sudah menjadi realitas sosial yang diperhitungkan oleh bangsa Indonesia. "Kontribusinya selama ini sangat besar bagi bangsa dan negara dan terus setia mengawal NKRI. Penguatan nyata pun terus dilakukan seperti selalu menyanyikan lagu Indonesia Raya di semua acara NU, mulai dari tingkat anak ranting sampai pusat," tuturnya.

“Tentu ini adalah bukti kecintaan warga NU terhadap republik ini. Dan komitmen NU terhadap bangsa Indonesia,” timpalnya. 

Untuk terus menguatkan kecintaan pada NU dan Indonesia, ia juga mengajak kepada keluarga besar NU untuk tidak mudah terombang-ambing informasi di media sosial. Saat mendapatkan informasi di media sosial terkait Nahdlatul Ulama, wajib untuk dipastikan keabsahannya dengan melihat sumber beritanya.

“Lihat siapa dan media apa yang memunculkannya. Pahami konteks dan model kontennya. Dan berhati-hati dengan melakukan tabayun kepada pihak-pihak yang kompeten di bidangnya,” ajaknya. 

Pasalnya, ia menambahkan, saat ini banyak informasi hoaks yang dapat memecah belah Nahdlatul Ulama dan warga NU harus terus meningkatkan literasi digital agar tidak ikut terbawa dengan informasi yang menyesatkan. 

Hal itu disampaikannya dalam kegiatan lailatul ijtima’ di Kantor PWNU Lampung, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandalampung, Senin (5-8) malam. Kegiatan ini diisi dengan istighotsah dan Ngaji Kitab Al Hikam oleh Wakil Rais Syuriyah Prof Ainul Ghoni. Istighotsah dipimpin oleh Katib Syuriyah PWNU Lampung KH Ahmad Ma’sum Abror dan dihadiri jajaran syuriyah dan tanfidziyah PWNU Lampung. (***)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos