MOMENTUM, Bandarlampung--Pendaftaran Pasangan Dawam Rahardjo -Ketut Erawan ditolak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Timur (Lamtim).
Penolakan itu dikarenakan PDIP masih terdaftar sebagai pengusung pasangan Ela Siti Nuryamah - Azwar Hadi.
Sementara, Aris dan Wulan yang merupakan admin Silon Kada (Sistem Informasi Pencalonan Kepala Daerah) dari Pasangan Ela - Azwar tak dapat dihubungi.
Alhasil, PDIP tak bisa mengubah dukungan dari Ela - Azwar ke Dawam - Ketut hingga perpanjangan pendaftaran calon bupati ditutup pada Rabu (5-9-2024) malam.
Menghilangnya Haris dan Wulan diduga adanya ancaman dari kedua belah pihak: Ela - Azwar dan Dawam - Ketut. Bahkan, diduga adanya keterlibatan Ketua DPW PKB Lampung Chusnunia (Nunik).
Hal itu terungkap dari rekaman suara yang berisi percakapan seorang pria dan wanita dalam bahasa Jawa dengan durasi 3 menit 23 detik.
Sang pria diduga merupakan pihak dari Dawam - Ketut. Sedangkan si wanita merupakan orangtua dari Aris dan Wulan.
Dalam rekaman itu, si wanita mengatakan, anaknya tidak pernah mematikan hp.
Dia menduga, orang-orang Ela yang meminta Aris dan Wulan untuk mematikan hp-nya.
"Mungkin sama orang-orangnya Teh Ela itu hp anakku suruh dimatikan semua. Dua-duanya loh pak mati," kata perempuan tersebut.
Dia juga mendapatkan telepon dari rekan anaknya, yang mengatakan Aris dan Wulan sedang terancam.
Sehingga, dia diminta mendoakan agar Aris dan Wulan baik-baik saja. "Kan kalau seperti ini jadi simalakama to. Mudah-mudahan gak terjadi ada apa-apa dengan anakku pak," jelasnya.
Terlebih, dia mengungkapkan, Nunik menempatkan preman di KPU Lampung Timur.
"Katanya di KPU, premannya mba Nunik sangat banyak. Ya Allah Ya Allah," tuturnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya