Tidak Berempati, Sikap Sekolah Disesalkan Keluarga Korban Penculikan

img
ilustrasi kejahatan terhadap anak di bawah umur.

MOMENTUM, Panaragan--Orang tua korban penculikan anak di bawah umur merasa kecewa terhadap pihak SMP/UPTD Negeri 7 Tulangbawang Barat.

Diketahui, kejadian penculikan anak di bawah umur yang melibatkan empat pelaku itu terjadi pada 18 September 2024 lalu.

Menurut H, sudah sembilan hari kejadian penculikan terhadap anaknya, tidak ada satupun pihak sekolah yang berkunjung ke rumahnya.

"Hingga hari ini dari pihak sekolah belum ada yang berkunjung ke rumah kita. Saya tidak perlu dengan bawaan (oleh-oleh) mereka. Yang dibutuhkan itu sikap kepedulian, prihatin dan empati mereka," keluh dia, dengan sikap kesalnya, saat berbincang-bincang dengan beberapa awak media di kediamannya, Jumat (27-9-2024).

Orang tua korban menjelaskan, jika kejadian tersebut memang bukan dalam lingkungan sekolah atau di luar jam sekolah, tapi tetap berharap rasa sikap perduli terhadap korban dan keluarga.

"Karena ini kejadian musibah yang tidak diinginkan oleh semua orang. Tapi setidaknya wali kelas atau siapa perwakilan dari pihak sekolah yang datang untuk menjenguk musibah anak kami. Ini baru saja datang karena ada keluarga kita yang menghubungi mereka menanyakan mengapa mereka tidak pernah datang ke rumah kami sebagai korban," ungkapnya, dengan geram.

Kepala Sekolah SMP/UPTD 7 Tulangbawang Barat (Tubaba) Siam, saat dikonfirmasi di rumah korban mengatakan, pihaknya sudah mengetahui dari awal kejadian yang menimpa siswinya.

"Info ini sudah tahu dari awal kejadian. Tapi kami mau langsung ke sini (kediaman korban) kami takut siswi ini lagi shok atau lagi proses penanganan. Jadi kami takut mengganggu dengan kedatangan kami," ungkapnya.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten setempat Budiman Jaya mengatakan, pihaknya turut prihatin dengan kejadian yang menimpa siswi SMP tersebut.

"Dengan kejadian ini agar menjadi pelajaran buat kita semua, baik wali murid, wali kelas dan kepala sekolah agar selalu memberikan imbauan dan sosialisasi terhadap para siswa agar lebih berhati-hati dalam pergaulan dan penipuan yang sedang marak sekarang," katanya di ruang kerjanya.

Budiman Jaya mengingatkan kepada kepala sekolah dan wali kelas agar lebih memperhatikan anak didiknya.

"Jika ada anak sekolah yang tidak masuk sehari atau sampai dua  hari itu harus langsung di cek ke keluarganya. Pihak sekolah harus mencari informasi dan mencari tahu apa terjadi. Dengan kejadian ini artinya menjadi pembelajaran buat seluruh sekolah di Tulangbawang Barat, tunjukkanlah sikap empati, kepedulian dan perhatian," tegasnya.(**)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos