MOMENTUM, Bandarlampung--Petani singkong di sejumlah daerah mengeluhkan harga yang anjlok.
Seperti yang terjadi di Kecamatan Sukadana Lampung Timur, harga singkong hanya Rp1.225 perkilogram dengan potongan 25 persen. Lalu di Kecamatan Batanghari Nuban harga jual Rp1.070 per kilogram dengan potongan 15 persen.
Begitu juga Tulangbawang Barat yang saat ini harganya turun menjadi Rp970 perkilogramnya dengan potongan 16 persen.
Menanggapi itu, Anggota DPRD Lampung Wahrul Fauzi Silalahi mengatakan, penurunan harga singkong tersebt merugikan petani.
"Itu harga sudah anjlok, jadi Rp1000 per kg, belum lagi potongan kotornya. Jelas petani merugi," kata Wahrul, Selasa (10-12-2024).
Menurut dia, ada beberapa daerah yang harga singkongnya anjlok. Yaitu di Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Timur dan Tulangbawang Barat.
Karena itu, dia mendesak Pj Gubernur Lampung Samsudin untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut.
"Pj Gubernur dan dinas terkait harus segera respon. Harusnya tengkulak-tengkulak besar singkong dipanggil. Agar tahu masalahnya," tegasnya.
Sehingga, dia berharap, kondisi petani singkong di Lampung bisa mendapatkan perhatian khusu dari semua daerah.
Menurut dia, petani menanam singkong membutuhkan waktu delapan bulan untuk bisa panen.
"Dengan harga Rp1000 perkilogram petani tidak bisa untung. Bahkan dipastikan merugi karena tidak bisa menutup biaya produknya," sebutnya. (*)
Editor: Agung Darma Wijaya