MOMENTUM, Bandarlampung--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan melakukan operasi modifikasi cuaca di Provinsi Lampung.
Rencananya operasi modifikasi cuaca tersebut akan dilakukan pada Rabu (20-1-2025).
Deputi III Bidang Penanganan Darurat BNPB Lukmansyah mengatakan, operasi tersebut bertujuan untuk mengurangi curah hujan yang turun.
"Kita akan coba mengadakan operasi modifikasi cuaca untuk mengurangi curah hujan yang akan datang," kata Lukman, Senin (20-1-2025).
Sehingga, diharapkan resiko banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi dapat diminimalisir.
Dia menjelaskan, operasi tersebut dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari Rabu mendatang.
"Kan baru hari ini diajukan. Kita nanti ajukan ke kepala BNPB, kalau disetujui mungkin hari Rabu sudah bisa dimulai," jelasnya.
Dia meyakini, dengan operasi tersebut memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi.
"Kalau modifikasi cuaca 80 persen (tingkat keberhasilannya)," ujarnya.
Dia menyebutkan, mekanisme operasi modifkasi cuaca itu dengan cara menaburkan garam di awan.
"Jadi setelah ada prakiraan dari BMKG di mana posisi, nanti ada pesawat yang membawa garam dan disebarkan di atas awan," sebutnya.
"Dengan adanya penebalan awan, biasanya akan turun hujan. Biasanya hujan diturunkan di laut atau daerah lain secara tersebar," tambahnya.
Sehingga, dia melanjutkan, dengan penyemaian tersebut, maka curah hujan yang turun akan berkurang dan tidak menyebabkan banjir.
Sementara, Kepala Pelaksana BPBD Lampung Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan, usulan OMC tersebut didasari adanya status tanggap darurat dan prakiraan cuaca dari BMKG.
"Jadi dasar kita mengajukan OMC adalah dua itu. Ada status tanggap darurat dan prakiraan cuaca dari BMKG," kata Rudy.
Menurut dia, BNPB menjanjikan akan melaksanakan operasi tersebut pada Rabu (22-1-2025).
"Dijanjikannya Rabu, tapi ini bukan hanya untuk Bandarlampung. Tapi seluruh Lampung, tinggal ditindaklanjuti oleh kabupaten/kotanya saja," jelasnya.
Meski demikian, dia belum dapat mengungkapkan di mana saja lokasi operasi modifikasi cuaca dilakukan.
"Nanti kan ada asesmen dari BMKG sama tim dari BNPB terkait lokasi untuk melakukan OMC," sebutnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya