MOMENTUM, Jakarta -- PTPN sebagai BUMN yang mengelola aset milik negara, terbuka di tengah masyarakat, dan bersifat padat karya sangat rentan terhadap gangguan lingkungan. Selain gangguan fisik, dalam operasionalnya juga sensitif terhadap informasi negatif yang mempengaruhi citra Perusahaan. Dalam konteks ini, PTPN membutuhkan tim humas dan media yang kuat untuk meminimalisasi efek buruk yang yang berkembang.
Pendapat itu disampaikan Andi Firmansyah, staf Humas PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 7 di sela mengikuti Rapat Pembahasan Development Website PTPN I dan Strategi Komunikasi Perusahaan Tahun 2025 selama dua hari di Jakarta, Jumat 31 Desember 2025. Ia mengatakan, industri agro bukan sekadar teknis perkebunan dan manajemennya, tetapi juga tentang menjalin hubungan harmonis dengan stakeholder secara mantap.
“Ada banyak alasan kita butuh media dan strategi komunikasi yang kuat. Pertama, kita (PTPN) industri terbuka karena kebun yang luas tak berpagar dan berada di tengah masyarakat. Kedua, tenaga kerja kita banyak alias padat karya. Ketiga, aset ini milik negara sehingga ada kesan semua warga negara punya hak dan mereka marah jika aset negara tidak terkelola dengan baik,” kata dia di Lokasi acara, Gedung Agro Plaza lantai 14.
Andi mengaku mendapat banyak sekali pengalaman betapa banyaknya rumor dan desas-desus negatif tentang operasional Perusahaan yang kemudian ditangkap parapihak.
Dinamika yang terjadi di dalam, dari soal remeh temeh sampai ke masalah krusial kerap menyeruak ke luar dan ditanggapi pihak luar dengan respons negatif dan berlebihan. Hal itu memicu situasi tidak kondusif yang bisa membesar dan menjadi isu negatif.
“Yang pasti, kita tidak mungkin bekerja seperti malaikat yang benar terus. Suatu saat pasti ada salah. Celah ini sering digunakan oknum-oknum untuk mengambil keuntungan. Dan untuk meminimalisasi dampak buruknya, tim Humas harus bekerja keras membangun jaringan yang kuat dan harmonis, dan responsif terhadap dinamika di dalam maupun di luar,” kata dia.
Staf Humas yang aktif di organisasi serikat pekerja ini menyatakan apresiasinya kepada PTPN I Supporting Co yang menggelar rapat membahas Pembangunan situs PTPN I dan strategis komunikasi tahun 2025. Website yang kuat dan menarik, kata dia, adalah salah satu pilar bagi Perusahaan untuk membangun citra baik. Selain itu, website juga menjadi alat penjelas atas masalah yang muncul di masyarakat.
“Terima kasih kepada HO (head office) yang telah mengundang kami membahas Pembangunan website. Karena website itu sangat penting sebagai alat konfirmasi bagi pihak lain atas masalah yang muncul. Dan tentu fungsi utamanya adalah membangun image dan promosi produk,” tambah dia.
Pada rapat pembahasan Web Development dan Strategi Komunikasi ditunjukkan beberapa konsep untuk kemudian menjadi acuan di Head Office PTPN I maupun di Kantor Regional. Rapat yang diikuti para Kasubag Humas dan Asisten Humas dari seluruh Kantor Regional itu mengelaborasi soal pilihan isu, konten atau isi, gaya bahasa, grafis, desain, hingga sebaran linkage media sosial. Dinamika rapat sangat dinamis karena peserta memiliki pengalaman dan kasus-kasus di lapangan yang membutuhkan pertimbangan matang untuk dibagikan ke publik melalui berbagai platform media sosial.
Kasubdit Corcom iPTPN I Hendrik Sastrawan mengatakan, rapat ini sangat penting untuk mengakomodasi semua kepentingan yang mengacu kepada pencapaian citra Perusahaan yang baik. Ia juga menyebut rapat ini untuk menyatukan arah dan langkah semua web Regional dengan berbagai konten dan dinamikanya.
"Ke depan website PTPN 1 (Persero), akan menjadi web sentral informasi publik Subholding Supporting Co, merangkum informasi Regional dan Anak Perusahaan. Rapat ini dimaksudkan agar kita selaras dari HO sampai ke semua Regional dan anak Perusahaan,” kata Hendrik Sastrawan yang didampingi Tantra Gazali, Staf Humas PTPN I.
Pada sesi kedua, tentang Stategi Komunikasi PTPN I 2025, materi diisi tentang peningkatkan kualitas informasi dan komunikasi efektif dalam menyampaikan informasi kepada publik. Beberapa hal Teknik menulis naskah dan mendesain grafis dikancah di forum ini.
Secara umum, Hendrik mengatakan semua model publikasi, baik melalui website resmi, di media massa umum, maupun di berbagai platform media sosial tetap mengacu kepada kebijakan dan model yang dilakukan Pemerintah. Melalui Program Asta Cita Presiden Prabowo, kata dia, semua poin dalam delapan program itu diakomodasi oleh korporasi.
“Membreakdown program Asta Cita Presiden Prabowo, kita punya domain di program hilirisasi, agrowisata, produk berorientasi ekspor, dan lingkungan hidup. Semua mengacu kepada kebijakan pemerintah,” tambah dia. (*)
Editor: Muhammad Furqon