Perkuat Ekspor, PPTK-PT RPN dan HKTI Jabar Siapkan Business Matching di Myanmar

img
Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat akan berpartisipasi dalam kegiatan Business Matching di Myanmar. Foto. Ist.

MOMENTUM, Bandung – Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) bersama Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat akan berpartisipasi dalam kegiatan Business Matching di Myanmar pada Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk unggulan teh dan kopi Indonesia ke pasar internasional, khususnya di Myanmar.

Sebagai lembaga penelitian yang berfokus pada pengembangan dan inovasi di sektor teh dan kina, PPTK-PT RPN berperan dalam memastikan kualitas dan daya saing produk pertanian Indonesia di pasar global. Pertemuan awal terkait rencana kegiatan ini telah digelar pada Kamis, 13 Februari 2025, di Pusat KUD Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta Nomor 641, Bandung.

Dalam audiensi ini, perwakilan PPTK-PT RPN Hilman Maulana, Peneliti Ahli Muda beserta jajaran dan HKTI Jawa Barat, Rakha Wahyu, Wakil Ketua Umum Divisi Regenerasi Petani beserta jajaran membahas mengenai strategi promosi dan potensi pasar di Myanmar. Diskusi ini menitikberatkan pada persiapan dan optimalisasi partisipasi dalam Business Matching guna membuka peluang ekspor bagi produk pertanian Indonesia.

Dalam kegiatan Business Matching, HKTI Jawa Barat akan membawa sejumlah produk unggulan, termasuk kopi dan teh berkualitas tinggi. Adapun produk teh dari PPTK yang akan diperkenalkan adalah Silver Dew White Tea, Pure Heritage Gambung, dan Woods Oolong. Produk-produk ini dipilih karena memiliki keunikan dan nilai jual tinggi di pasar internasional.

"Kami berkomitmen untuk mendukung pelaku usaha tani dalam meningkatkan daya saing produk di pasar global. Melalui sinergi ini, kami berharap teh dan kopi Indonesia semakin kuat di pasar ekspor serta membuka peluang kemitraan strategis yang berkelanjutan," ujar Hilman Maulana, Peneliti PPTK-PT RPN.

Sementara itu, Rakha Wahyu, Wakil Ketua Umum Divisi Regenerasi Petani pun menambahkan, "Kemitraan ini bukan hanya tentang ekspor, tetapi juga tentang membangun ekosistem pertanian yang lebih inovatif dan berkelanjutan bagi para petani kita."

Kolaborasi erat antara lembaga penelitian, organisasi petani, dan mitra dagang internasional diharapkan mampu memperkokoh posisi Indonesia sebagai salah satu produsen teh dan kopi berkualitas tinggi di dunia. (***)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos