MOMENTUM, Bandarlampung--DPRD Lampung menggelar Rapat Paripurna dalam rangka Pidato Sambutan Gubernur, Selasa (4-3-2025).
Dalam pidatonya, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal memastikan pembangunan Lampung akan selaras dengan program nasional.
Karena itu, sejak masa kampanye Visi Pasangan Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela yaitu Bersama Lampung Maju Menuju Indonesia Emas.
"Ini merupakan cita-cita yang harus kita wujudkan bersama dan hanya akan tercapai bila kita bisa bekerja produktif, aktif, adaktif, inovatif dan berkolaboratif," kata Mirza.
Untuk mencapai visi tersebut, telah dijabarkan dalam tiga misi untuk pembangunan lima tahun mendatang.
"Pertama kami akan mendorong pembangunan ekonomi Provinsi Lampung menjadi pembangunan ekonomi yang inklusif menuju kemandirian dan inovatif," jelasnya.
Kedua, memperkuat sumber daya manusia (SDM) di Lampung. Sehingga menjadi SDM yang unggul dan produktif.
Ketiga meningkatkan kehidupan masyarakat beradap yang berkeadilan dan berkelanjutan serta tata kelola pemerintahan yang efektif dan integritas.
Selain itu, sumber daya alam (SDA) yang cukup berlimpah dan letak geografis yang strategis menjadi yang besar sebagai magnet investasi yang akan mendorong pengembangan wilayah untuk menjadi pusat aktivitas kegiatan sosial ekonomi, pariwisata dan industri.
Meski demikian, Lampung masih menghadapi beberapa permasalahan pembangunan.
"Di antara lain pertumbuhan ekonomi sebesar 4,57 persen, kondisi tersebut masih di bawah rata-rata nasional," sebutnya.
Kemudian, Tingkat kemiskinan 10,62 persen yang juga di atas nasional dan tingkat pengangguran terbuka 4,19 persen, indeks pembangunan manusia 73,13 persen.
"Angka ini menunjukkan masih jauh di bawah rata-rata. Untuk memperbaiki kondisi itu diperlukan upaya yang sangat luar biasa. Kita perlu berkolaborasi pemerintah tidak bisa bekerja sendiri," jelasnya.
"Pemprov Lampung harus mempunyai peran sebagai kolaborator. Peran pemerintah harus mengajak masyarakat dan dunia usaha," tambahnya.
Selanjutnya, prioritas pembangunan infrastruktur harus tetap dilanjutkan. Terutama infrastruktur jalan yang harus mendukung sektor sosial, pertanian dan ketahanan pangan.
Sehingga para petani juga mendapatkan akses yang lebih baik. "Kita harus memberi petani akses yang lebih baik terhadap teknologi dan pasar," ujarnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya