BAZNAS Lampung Rancang Strategi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat yang Holistik 

img
Ketua BAZNAS Provinsi Lampung Dr. H. Iskandar Zulkarnain, dalam kegiatan FGD yang diselenggarakan oleh Pemprov Lampung dengan tuan rumah Universitas Lampung, di Gedung Rektorat Unila, Kamis (10-4-2025). 

MOMENTUM, Bandarlampung-- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Lampung telah merancang strategi pemberdayaan masyarakat berbasis zakat yang holistik dengan menggabungkan pendekatan ekonomi, sosial, dan kesehatan. Karena itu, program-program BAZNAS dirancang untuk memberdayakan mustahik (penerima zakat) secara berkelanjutan, dengan fokus pada peningkatan kapasitas, akses sumber daya, dan ketahanan masyarakat, sehingga diharapkan bisa mengurangi kemiskinan di Lampung. 

Demikian disampaikan Ketua BAZNAS Provinsi Lampung Dr. H. Iskandar Zulkarnain, dalam kegiatan FGD yang diselenggarakan oleh Pemprov Lampung dengan tuan rumah Universitas Lampung, di Gedung Rektorat Unila, Kamis (10-4-2025). 

Diskusi bertema: “Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif, Mandiri, dan Inovatif Mendukung Percepatan Penurunan Kemiskinan,” dibuka Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Mulyadi Irsan, mewakili Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal. Diskusi juga dihadiri Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA., IPM., ASEAN Eng, Kepala Bappeda Lampung Elvira Ummihani dan sejumlah pejabat terkait. 

Iskandar mengatakan, menurut data BPS 2024, Provinsi Lampung menghadapi tantangan kemiskinan dengan tingkat kemiskinan sebesar 10,62%. Rincian angka kemiskinan di Lampung per September 2024: Perkotaan: 7,91% atau sekitar 239,51 ribu jiwa, Pedesaan: 12,04% atau sekitar 699,80 ribu jiwa. 

BAZNAS Provinsi Lampung merupakan lembaga resmi yang bertugas mengelola dana zakat, infak, sedekah (ZIS) berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Menurut Iskandar, zakat dapat menjadi alat yang efektif untuk transformasi ekonomi. Melalui pendekatan pemberdayaan, kolaborasi, dan inovasi berbasis kearifan lokal, serta dengan rekomendasi untuk memperluas program dan memperkuat sistem monitoring, diharapkan dampak positif dari zakat dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat. 

Karena itu, lanjut Iskandar, dalam pelaksanaanya, diperlukan kolaborasi strategis. Sebab, kolaborasi menjadi kunci dalam implementasi program-program zakat. BAZNAS bekerja sama dengan pemerintah, pesantren, dan dunia usaha untuk menciptakan sinergi yang kuat. Melalui kemitraan ini, sumber daya dapat masyarakat. 

BAZNAS dalam menjalankan programnya melakukan inovasi berbasis kearifan lokal. Karena itu, inovasi yang dilakukan oleh BAZNAS Provinsi Lampung sangat dipengaruhi oleh kearifan lokal. Program-program seperti pengembangan ternak dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di masjid menjadi contoh nyata dari pendekatan ini. Karena dengan memanfaatkan potensi lokal, BAZNAS tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi jugamenjaga keberlanjutan lingkungan dan budaya setempat. 

Tiga narasumber yang tampil dalam diskusi yaitu: 1. Dr. Fiskara Indawan, Ekonom Senior Bank Indonesia KPw Provinsi Lampung, dengan topik “Strategi Efektif Mengoptimalkan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung di Tengah Tekanan Fiskal dan Dinamika Global.” 2. Dr. Drs. H. Iskandar Zulkarnain, MH, Ketua Baznas Provinsi Lampung, dengan topik “Strategi Pemberdayaan Masyarakat untuk Pengentasan Kemiskinan yang Efektif di Provinsi Lampung.” 3. Dr. Asih Murniwati, Dosen FEB Unila, dengan topik “Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Lampung. (**)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos