MOMENTUM, Bandarlampung--Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) berhasil melakukan operasi bedah jantung untuk yang kesembilan kalinya.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUAM Imam Ghozali mengatakan, operasi untuk pasien kedelapan dan kesembilan dilakukan pada 20 dan 21 Juni 2025.
"Alhamdulillah dua pasien ini sudah dipulangkan dalam keadaan sehat. Secara total sudah sembilan pasien yang dikerjakan," kata Imam, Kamis (3-7-2025).
Menurut dia, untuk sementara, proses operasi yang dilakukan di RSUAM masih didampingi oleh Rumah Sakit Harapan Kita hingga mencapai 100 pasien.
Karena itu, dia pun mengimbau masyarakat Lampung menderita penyakit jantung dapat segera dirujuk ke RSUAM.
"Sekarang belum bisa mandiri. Tapi masih dalam pengampuan Rumah Sakit Harapan Kita. Saya mengimbau bagi rumah sakit di kabupaten/kota, yang pasiennya memiliki keluhan (jantung) dapat merujuk ke Abdul Moeloek," jelasnya.
Selain operasi bedah jantung, RSUAM juga telah berhasil melakukan pemasangan ring terhadap 2.432 orang.
Dia mengungkapkan, selama proses operasi yang dilaksanakan di RSUAM tidak ada kendala yang berarti.
"Hanya saja untuk alat-alat yang memang masih dicover oleh teman-teman dari Harapan Kita. Kedepannya alat-alatnya akan kita sediakan, karena ini menjadi pekerjaan rutin kita," tuturnya.
Sementara, Dokter Bedah M Danasha Utomo mengatakan, kedua pasien yang dilakukan operasi tersebut merupakan lansia (lanjut usia).
Meski demikian, Danasha memastikan, kedua pasien tersebut berhasil menjalani operasi dengan selamat.
"Kita kemarin telah melakukan operasi dua pasien lansia dengan penyakit jantung koroner di tiga pembuluh utama," jelasnya.
Menurut dia, proses operasi tersebut berlangsung selama 3 sampai 4 jam. "Pasien pulang dalam kondisi baik, tanpa keluhan. Minggu dijadwalkan kontrol," tuturnya.
Dia menyebutkan, pasien penderita penyakit jantung akan dioperasi apabila tiga pembuluh utama mengalami sumbatan.
"Jadi prosesnya kita mengambil pembuluh darah dari kaki kanan dan kiri, untuk melewati pembuluh darah jantung koroner yang tersumbat," terangnya.
Editor: Agung Darma Wijaya