MOMENTUM, Blambanganumpu--Pemerintah Kabupaten Waykanan akan memperluas jangkauan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) pada masyarakat. Perluasan layanan program CKG itu akan menyasar anak usia 7 hingga 17 tahun dan dilaksanakan di seluruh sekolah mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat. Termasuk di pondok pesantren.
Perluasan layanan kesehatan gratis tersebut disampaikan Bupati Waykanan Ayu Asalasiyah dalam rapat koordinasi lintas sektoral membahas Peningkatan Layanan Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar melalui kegiatan Cek Kesehatan Gratis di Sekolah dan Pondok Pesantren. Rakor tersebut berlangsung di Ruang Buway Pemuka Pengiran Tuha, Kantor Pemkab Waykanan, Kamis (17-7-2025).
"Mulai tahun ajaran baru ini, kita akan memperluas jangkauan layanan cek kesehatan gratis. Jadi nanti, CKG tidak hanya kita laksanaklan di Puskesmas, tapi juga di seluruh sekolah di Kabupaten Waykanan, mulai dari tingkat SD hingga SMA sederajat. Termasuk pondok pesantren," kata bupati.
Pelayanan kesehatan gratis di sekolah itu akan melibatkan berbagai pihak: tenaga kesehatan, organisasi perangkat daerah terkait, pihak sekolah atau pondok pesantren.
Sebelumnya, program CKG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto itu sudah dilaksanakan di seluruh puskesmas di Kabupaten Waykanan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Waykanan Srikandi dalam laporannya menyampaikan, perluasan layanan CKG juga mencakup sejumlah tambahan parameter skrining kesehatan dan terintegrasi dalam sistem pelaporan program tersebut.
“Kegiatan ini tidak akan dapat berjalan optimal tanpa dukungan semua pihak. Karena itu, hari ini kita melaksanakan rapat koordinasi untuk memperjelas peran masing-masing pemangku kepentingan dalam pelaksanaan CKG Usia Sekolah ini,” kata Srikandi.
Selain jajaran dinas kesehatan, rakor tersebut juga diikuti perwakilan dinas pendidikan dan kebudayaan, kantor kementerian agama, serta badan perencanaan pembangunan daerah.
"Tujuan rakor ini untuk memperkuat sinergi dan koordinasi organisasi perangkat daerah terkait dalam pelaksanaan program CKG di sekolah," terangnya. (**)
Editor: Munizar