Harianmomentum.com - Dinas Pariwisata (Dispar)
Provinsi Lampung mulai menggarap master plan pengembangan Taman Hutan Rakyat
(Tahura) Wan Abdul Rachman.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Budiharto
mengatakan, ada beberapa poin utama yang akan dikembangkan di lokasi tersebut
yakni pengelolaan wisata air terjun, youth camp, pembukaan jalan menuju
observatorium. Hingga penangkaran rusa, kupu-kupu dan agrowisata.
Budiharto mengungkapkan, pihaknya mengundang beberapa satuan
kerja agar sama-sama menggarap Master Plan tersebut. Sebab untuk memajukan
Tahura, harus ada konsep yang jelas sehingga bisa dijual ke kementerian maupun
investor.
“Dengan adanya master plan bisa kita jual ke kementerian dan
investor. Kalau pemda (pemerintah daerah) tidak punya konsep bagaimana kita mau
jual,” kata Budiharto usai memimpin rapat di Kantor Dispar, kamis (18/01/2018).
Dikatakannya, pengembangan Tahura harus dilakukan secara
terpadu sehingga jadi satu kesatuan objek wisata yang bisa menarik wisatawan.
Pasalnya disana potensi sangat beragam, mulai dari wisata air terjun, hingga
agro wisata.
Namun demikian, sambung dia, pengembangan tersebut masih
mengalami kendala. Sebab banyak lahan Tahura sudah dikelola oleh masyarakat
untuk bercocok tanam. Menurut Budi, pengembangan ini harus dilakukan dengan
cara-cara khusus.
“Warga ada cocok tanam kopi dan coklat. Tetapi tidak
produktif hasilnya, tidak maksimal. Nah itu akan kita coba supaya mereka bisa
dilibatkan untuk kegiatan wisata ini, sehingga mereka bisa mendapatkan
penghasilan dari objek wisata,” jelas Budiharto.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, untuk tanaman warga yang
tidak produktif, mungkin bisa diubah dengan tanaman baru bekerjasama dengan
Dinas Perkebunan seperti damar, pinus, ataupun durian bibit unggul yang tinggi
pohonnya masih 1 meter tetapi sudah bisa dipetik buahnya. (ira)
Editor: Harian Momentum