Harianmomentum.com--Perbaikan
infrastruktur fisik menjadi usulan utama masyarakat Kecamatan Metro Barat yang
disampaikan pada agenda musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat
kecamatan setempat, Selasa (6/2). Agenda tersebut dihadiri Walikota Metro
Achmad Pairin.
Usulan pembangunan infrastruktur itu meliputi:
perbaikan sarana jalan, saluran drainaes dan rehab kantor kelurahan. Menanggapi
itu, Walikota Metro Achmad Pairin mengatakan, akan menindaklanjuti melalui
agenda musrenbang tingkat kota setempat.
"Saya lihat tadi memang tiga itu. Setelah
tiga tadi, baru bidang lainnya, seperti sosial budaya dan perekonomian. Nanti
masih mau dirapatkan kembali, mana yang akan menjadi skala prioritasnya,"
kata Pairin.
Untuk pembangunan drainase, Pairin berharap
lokasinya saling terkait dan terhubung langsung dengan saluran pembuangan.
"Makanya tadi
saya arahkan supaya nyambung. Masak nanti RW 1 mengusulkan di jalan ini,
sedangkan RW 2 nya nanti di jalan beda lagi. Kan nggak nyambung. Yang namanya
drainase itukan harus satu untuk menuju saluran pembuanganya," jelasnya.
Dia menerangkan, proses perencanaan pembangunan dilakukan melalui empat
komponen: musrenbang, kebijakan walikota yang mengacu pada visi misi program,
hasil reses anggota DPRD dan usulan atau program kerja dinas.
"Jadi penyusunan program pembangunan itu tidak mungkin sembarangan. Harus
melalui empat komponen perencanaan. Itu agar benar-benar terkonsep dengan
baik,” terangnya.
Di tempat sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Metro Bangkit Haryo Utomo mengatakan, hasil musrenbang tersebut nantinya akan
diseleksi untuk menetapkan skala prioritas.
"Jadi musrenbang itu tidak harus mengakomodir semua usulan.
Target kita bisa mengakomodir 62 persen usulan yang disampaikan, karena memang
perencanaan pembangunan, bukan hanya lewat musrenbang," jelasnya.
Dia menambahkan, untuk tahun 2018 Kecamatan Metro Barat mendapat alokasi
dana pembangunan Rp16 miliar. (pie)
Editor: Harian Momentum