Banyak Pemilih Ahok Tidak Mantap Dalam Survei IDM

img
Ilustrasi. Foto: Google

Harianmomentum--Elektabilitas pasangan nomor urut tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno unggul atas rivalnya, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam hasil survei Indonesia Development Monitoring (IDM) baru-baru ini. Selisihnya antar kedua paslon mencapai lebih dari 12 persen.

 

"Survei IDM menemukan bahwa pilihan masyarakat Jakarta memberikan pilihan pada  pasangan Ahok-Djarot sebanyak 40,82 persen, dan pada pasangan Anies-Sandi sebanyak 52,68 persen," papar Direktur Eksekutif IDM, Fahmi Hagel melalui siaran pers, dikutip RMOL.CO Jumat (14/4).

Fahmi mengatakan, hal ini mungkin saja terjadi karena sebagian besar pemilih Agus-Sylvi dalam putaran pertama cenderung memindahkan dukungan kepada Anies-Sandi. 

"Perpindahan dukungan dari Agus-Sylvi kepada Anies-Sandi dinilai lebih besar daripada ke Ahok-Djarot, karena pemilih Agus-Sylvi maupun pemilih Anies-Sandi pada putaran pertama sama-sama menginginkan hadirnya pemimpin baru di Jakarta," jelas Fahmi. 

Kemudian jika dibandingkan, jumlah responden yang konsisten dengan pilihannya, kedua paslon sangat nampak perbedaan. Yakni pemilih Ahok-Djarot hanya 58,17 persen yang mantap dengan pilihannya, sedangkan pemilih Anies-Sandi dengan sebanyak 82,1 persen pemilih konsistennya. 

"Banyaknya pemilih Ahok yang tidak mantap dengan pilihannya kemungkinan karena kasus hukum yang masih menjerat Ahok. Figur Ahok yang kerap menuai kontroversi juga dinilai menjadi penyebab banyaknya calon pemilih yang belum mantap. 

Sedangkan banyaknya pemilih Anies-Sandi yang sudah mantap dengan pilihannya, menurut Fahmi, dapat terjadi karena mereka ingin pemimpin baru dan tidak puas dengan gubernur saat ini. Di samping itu juga program-program yang ditawarkan Anies-Sandi seperti di antaranya OK OCE dan KJP Plus dianggap dapat menjadi solusi permasalahan di Jakarta. 

Survei dilakukan mulai 4-11 April lalu ini, jelas Fahmi, melibatkan responden sebanyak 1421 orang yang punyak hak pilih di Pilkada Jakarta. Para responden tersebut dipilih secara random di lima kota madya dan 1 Kabupaten di Jakarta  dengan mengunakan teknik multistage random sampling. Margin of error nya pun terbilang kecil. Yakni plus-minus 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

"Wawancara dilakukan melalui tatap muka dengan instrumen kuesioner yang sudah disiapkan," imbuhnya. 

Masing-masing responden diberikan dua pertanyaan. Hasilnya, untuk tingkat elektabilitas pasangan calon, dari 1421 orang responden, hanya 1415 jawaban responden saja yang bisa diverifikasi, sisanya tidak terisi dan tidak jelas.(Red)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos