Harianmomentum--Ada
banyak cara yang dilakukan warga untuk menjaga Pilkada DKI Jakarta 2017
berjalan aman dan damai. Ikatan Pemuda dan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK)
Semper Timur, Jakarta Utara (Jakut) bahkan mengajak ratusan warganya untuk
berpartisipasi dalam istigasah kebangsaan, Minggu sore (16/4).
Selain jadi ajang silaturahmi, istigasah tersebut
sekaligus mendoakan agar pemungutan suara Pilkada DKI putaran kedua pada 19
April berjalan aman, damai, dan bebas kecurangan.
"(Istigasah) Ini ajang silaturahmi aja.
Kita juga berdoa biar damai, jangan pecah karena Pilkada. Jangan sampai
tetangga tidak saling menegur hanya karena beda pilihan," kata Ketua
Panitia Supriadi melalui pesan singkat elektronik kepada RMOL, Senin (17/4).
Sementara itu, Ketua LMK Semper Timur, Saryono
menambahkan jika berdoa bersama ini untuk membukakan hati warga agar menjaga
Pilkada DKI 2017. Tujuannya, agar warga DKI dapat menggunakan hak suaranya
dengan hati nurani. Serta memilih pemimpin yang akan menentukan nasib kota
Jakarta lima tahun ke depan.
"Lebih baik berbeda pilihan tapi jangan
sampai golput. Kita harus damai," tururnya, dikutip RMOL.CO.
Selain itu, Saryono berharap warga tetap
mengutamakan kerukunan dan persatuan selama Pilkada DKI. Sehingga dapat
mencegah terjadinya gesekan yang dapat menimbulkan kerawanan di Jakarta.
"Kita imbau masyarakat agar mengutamakan
musyawarah mufakat. Menghargai keberagaman. Dengan bersatu, maka kita bisa
melawan segala provokasi yang diciptakan orang tidak bertanggung jawab,"
pungkasnya.
Dalam istigasah tersebut, hadir juga tokoh
Semper Timur KH Muhammad Nur Shofa Tohir yang ditunjuk sebagai penceramah.
Dalam tausiyahnya, Tohir mengimbau warga, khususnya pemuda, untuk bisa menahan
diri dan tidak mudah terprovokasi.
"Banyak pihak yang ingin ambil kesempatan
untuk memancing di air keruh agar terjadi keributan atau tindakan anarkis. Kita
jaga sama-sama agar itu tidak terjadi," pesan Tohir.
Tohir menjelaskan Islam selalu mengajarkan untuk
menebar kebaikan dan manfaat untuk orang lain. Salah satunya, dengan menghargai
perbedaan yang ada. Sehingga bila ada umat muslim yang memprovokasi, itu sama
saja merusak nilai Islam sendiri.
"Siapapun yang terpilih jangan berbesar
atau berkecil hati dan harus bisa merangkul seluruh konstituen ibukota. Karena,
kita semua anak bangsa dan bersaudara. Kita bersujud meminta ampun pada Allah
dan memohon kedamaian di Jakarta selama Pilkada ini," demikian Tohir. (Red)
Editor: Harian Momentum