Polisi Bekuk Kakak-Beradik Pembunuh di Panjang

img
Kapolresta Kombes Murbani Budi Pitono menginterograsi pelaku penganiayaan hingga menyebabkan kematian korban di Mapolresta Bandarlampung, Rabu (18/4)./Agung Chandra W

Harianmomentum.com--Tidak lebih dari 12 jam pasca kejadian, kakak-beradik pelaku penganiayaan hingga menyebabkan Leo Adyawinata (38) meninggal dunia di Kecamatan Panjang.

 

Kapolresta Kombes Pol Murbani Budi Pitono mengatakan, Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polresta Bandarlampung bersama Unit Reskrim Polsek Panjang berhasil mengungkap tindak pidana penganiayaan yang berujung kematian korban tersebut.

 

"Kemarin (Selasa 17/4) pukul 15.00 WIB, kedua pelaku mendatangi korban di kediamannya. Lalu mereka bertengkar hingga terjadi penusukan di bagian perut korban hingga dia meninggal saat dibawa ke rumah sakit," kata pria yang akrab disapa Murbani saat ekspos kasus tersebut di Mapolresta setempat, Rabu (18/4/18).

 

Dugaan sementara, kakak-beradik berinisial DS (27) dan MA (24) nekat menghabisi Leo Adyawinata (38) karena kesal kerap meminta uang kepada ibu pelaku, Selasa (17/4) sekira pukul 15.00 WIB.

 

Murbani menjelaskan, kedua korban merupakan kakak beradik kandung. "Hasil penyidikan sementara, motifnya sakit hati. Korban dianggap telah mengganggu ketenangan keluarga pelaku," ungkapnya.

 

Usai kejadian, polisi melakukan penyidikan dan mencari para pelaku. "Kita koordinasi dengan pihak keluarga pelaku untuk menemukan keberadaan pelaku. Akhirnya pelaku kita tangkap di Suban, Lampung Selatan yang merupakan kediaman kerabat mereka," jelasnya.

 

Atas peristiwa tersebut, kepolisian menyita barang bukti berupa Pisau dapur, balok berukuran kurang-lebih satu meter dan pakaian yang bersimbah darah.

 

"Pasal sementara yang kita berlakukan terhadap keduanya yaitu pasal 170 dan 338 tentang pembunuhan," jelasnya.

 

Saat diwawancarai, pelaku MA mengaku telah membawa pisau dapur dari rumah. "Saya sudah bawa pisau. Saya yang tusuk korban. Kalau kakak saya (DS) hanya menghantarkan saja," ungkapnya.

 

MA menuturkan, saat kejadian dia dan kakaknya mendatangi korban untuk menegur korban yang dianggapnya sering meminta uang ke ibunda mereka.

 

"Saya datangi dia (korban). Saya tegur, kenapa sering minta duit ke ibu. Terus dia mukul saya. Dari situlah berkelahi dan saya tusuk dia dibagian perutnya," tuturnya.

 

Melihat korban bersimbah darah, kedua pelaku melarikan diri ke wilayah Suban, Lampung Selatan. (acw)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos