Harianmomentum-- Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) DPR RI Jazuli Juwaini menilai tulisan jurnalis berkebangsaan Amerika
Serikat Allan Nairn tentang tuduhan makar kepada institusi TNI tidak berdasar
dan provokatif. Ia meminta agar publik tidak terpancing.
"Sebagai bangsa besar dan berdaulat kita harus
selektif membaca berita yang ditulis jurnalis, apalagi jurnalis asing.
Hati-hati jangan terprovokasi apalagi terpancing untuk diadu domba," kata
Jazuli dalam keterangannya, Selasa (25/4), dikutip RMOL.CO.
Anggota Komisi I DPR ini menilai setiap jurnalis
harus kredibel dalam menulis berita, apalagi menyangkut hal sensitif bagi
kedaulatan Indonesia dan institusi negara seperti TNI. Apalagi ini dikatakan
TNI melakukan makar, padahal diketahui dan diyakini betul loyalitas TNI dalam
menjaga kedaulatan negara.
"Kita hormati kerja jurnalistik, tapi
jurnalis tidak boleh memprovokasi untuk menganggu kedaulatan negara kita. TNI
kita sudah teruji loyalitasnya, sementara kita tidak tahu kejelasan orientasi
si jurnalis bagi kebangsaan kita dan keberpihakanya pada Indonesia," tegas
Jazuli.
Ia mengingatkan berita jurnalistik investigatif
haruslah ditulis berdasarkan informasi yang kredibel dan akurat, berdasarkan
hasil wawancara narasumber yang juga kredibel, jangan melakukan insuniasi,
membuat sensasi apalagi dilandasi sentimen tertentu.
"Untuk isu makar ini, kita punya lembaga
resmi yang namnya BIN yang memiliki standarisasi tentang bagaimana menjaring
informasi yang sangat rahasia di negeri ini, apalagi menyangkut keamanan negara
dari manapun rongrongannya," kata Jazuli.
Ini tidak ada angin tidak ada hujan, lanjut
Jazuli, tiba-tiba TNI yang jelas loyalitasnya dikaitkan dengan rencana makar.
Jelas sangat tendensius dan provokatif.
"Saya tegaskan, tidak boleh seorang
jurnalis dengan mudah dan enteng membuat satu kesimpulan yan berpotensi mengadu
domba antar lembaga negara apalagi TNI yang merupakan institusi yang sangat
penting dalam membela dan menjaga kedaulatan NKRI," pungkas Jazuli.
Seperti diwartakan, tulisan jurnalis Amerika
Serikat Allan Nairn berjudul "Trump's Indonesian Allies in Bed with
ISIS-Backed Militia Seeking to Oust Elected President" mengundang
kontroversi karena menyebut keterlibatan militer (TNI) dalam rencana makar.
Tulisan itu pertama kali diluncurkan di situs The Intercept. (Red)
Editor: Harian Momentum