Harianmomentum--Kiriman karangan bunga ke Mabes Polri
terus berdatangan. Sejauh ini total karangan bunga yang diterima Polri sudah
mencapai lebih dari seribu unit.
Kadiv
Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto menyebutkan, dalam catatannya, ada 1.101
karangan bunga dan hingga kini masih terus berdatangan.
Menurut dia, kiriman karangan bunga itu bentuk kepedulian masyarakat terhadap
NKRI, termasuk menolak keras sikap intoleransi.
"Dengan adanya Polri mendapat kiriman bunga serasa mendapatkan suatu dukungan
katakanlah seperti pesan yang menambah lagi untuk bertugas dalam menjaga NKRI
ini wujud dari masyarakat yang cinta NKRI dan menolak intoleransi," kata
Setyo dikutip RMOL.co, Kamis (4/5).
Lebih lanjut Setyo menilai pesan yang tertulis di setiap karangan bunga dari
masyarakat itu dapat membangkitkan semangat anggota Polri dalam menjaga NKRI
dari paham-paham radikalisme.
"Kita menganggap tulisan ini sebagai penyemangat seperti semangat melawan
radikalisme suatu ungkapan saya kira perlu kita cermati dan maknai sebagai
kemauan masyarakat dan mungkin masih banyak yang menyuarakan," pungkasnya.
Ribuan karangan bunga itu terlihat memenuhi depan Markas Besar Polri hingga
Museum Polri.
Beragam pesan disampaikan lewat karangan bunga yang mayoritas tidak diketahui
siapa pengirimnya ini. Mulai dari ucapan terima kasih telah menjaga Pancasila
dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga permintaan agar hakim
memberikan vonis bebas terhadap terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja
Purnama alias Ahok.
Dalam karangan bunga dengan latar warna merah tertulis,
"Pak Tito Yth. Kami cinta Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Selamatkan
NKRI, berantas radikalisme, bergerak cussss. Dari kami yang eneeeeegggg
radikalisme tapi cinta damai.".
Sementara, mereka yang meminta hakim memvonis bebas Ahok menyatakan diri
berasal dari Pancasila Wariors. Dalam karangan bunga yang juga berlatar warna
merah mereka menuliskan,
"Mohon hakim membebaskan Pak Ahok. Pak Ahok tidak bersalah. Pak Ahok tidak
menista agama."(Red)
Editor: Harian Momentum