Harianmomentum.com--Pensiun berkarir di lingkungan pemerintah sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), tidak membuat langkah Arinal Djunaidi terhenti untuk membangun daerah.
Dengan tekad kuat, Arinal justru terjun ke dunia politik dengan menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Lampung. Langkah itu dia tempuh untuk mempermudah dirinya mencalonkan diri menjadi kepala daerah.
Namun, diawal kepemimpinannya pada partai berlambang pohon beringin itu sempat goyang lantaran ada gesekan. Gesekan muncul dari ketua partai terdahulu M Alzier Dianis Thabranie yang merasa tidak puas karena dilengserkan begitu saja oleh DPP Partai Golkar.
Kondisi itu merupakan buntut dari pergeseran pucuk pimpinan partai di pusat dari Aburizal Bakrie ke Setya Novanto sebagai Ketua Umum.
Berhasil menyelesaikan konflik partai, langkah Arinal untuk mencalonkan diri sebagai calon gubernur kembali tersandung. Saat itu, sebagian besar kader partai tidak setuju karena Arinal dinilai belum mumpuni untuk menjadi kepala daerah.
Namun berkat perjuangan dan kerja keras, akhirnya pengurus pusat tetap memberikan rekomendasi kepada Arinal sebagai syarat pencalonan.
Beberapa saat kemudian, berkas rekomendasi partai yang diterima Arinal sempat diisukan akan dianulir oleh pusat, menyusul lengsernya Setya Novanto sebagai Ketum Partai Golkar karena tersandung kasus korupsi E-KTP.
Di Lampung, saat itu nama Arinal tidak terlalu diperhitungkan dalam Pilgub yang digelar pada 2018 lalu. Maklum, dua nama besar; petahana M Ridho Ficardo dan rivalnya Herman HN (Walikota Bandarlampung) lebih dulu populer dibanding dia.
Wajar saja, dua rival berat itu lebih dulu bertarung dalam pilgub sebelumnya (2014-2019) sehingga namanya lebih tenar. Arinal mulai dilirik para tokoh di Lampung setelah beberapa kali menggelar acara berskala besar yang menghadirkan deretan artis ibu kota.
Sangking gencarnya menggelar sosialisasi, namanya pun kian populer di tengah masyarakat. Terlebih lagi dia berhasil menggaet Chusnunia alias Nunik yang saat itu menjabat Bupati Lampung Timur.
Hingga akhirnya dia bersama Nunik pun terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung periode 2019-2024 setelah berhasil meraup 1.548.506 suara atau 37,78 persen mengalahkan tiga pasang calon lainnya: Herman Hn - Sutono, Ridho - Bachtiar dan Mustafa - Ahmad Jajuli..
Pasangan ini akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara pada Rabu (12-6). Arinal merupakan Gubernur Lampung ke 10 yang menjabat, sejak provinsi ini berdiri 18 Maret 1964. Dia juga merupakan Gubernur Lampung ketiga yang dipilih langsung oleh masyarakat, setelah Sjachroedin ZP pada tahun 2009 dan M Ridho Ficardo pada 2014. (adw/ap)
Editor: Harian Momentum