MOMENTUM, Pringsewu--Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga perekonominan yang dibentuk dan dikelola oleh aparat dan masyarakat desa. Karena itu, pengelolaan BUMDes difokuskan pada pengembangan produk unggulan desa untuk menambah pendapatan anggaran pembangunan desa.
Demikian disampaikan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampunng (Unila) Prof.Dr.Ir.Irwan Effendi, M.S, saat memberikan materi Pelatihan Aparatur Pemerintahan Pekon di Kabupaten Pringsewu. Agenda yang dirangkai dengan kegiatan silaturahmi Asosiasi Akademisi BUMDes Nasional itu berlangsung di Aula Grojogan Sewu, Kecamatan Pringsewu, Selasa (3-9-2019).
"Pengelola BUMDes harus bisa meningkatkan daya tawar dan kemampuan membangun kemitraan yang sinergitas, inovatif dan berkelanjutan, untuk pengembagan usaha yang dilakukan," kata Prof. Irwan.
Menurut dia, ada ada tiga strategi yang perlu dilakukan dalam pengelolaan BUMDes. Pertama mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi lokal, sehingga mampu menyerap tenaga kerja lokal dengan agrobisnis kreatif.
Kemudian, menimbulkan efek pengganda (multiplier effect) ke depan dan ke belakang yang besar.Upaya tersebut dilakukan melalui input-output-outcome antar industri, komsumsi dan investasi melalui keunggulan komparatif yang dimiliki desa,agar menjadi keunggulan kompetitif kecamatan.
Selanjutnya, mengembangkan keunggulan yang dimiliki untuk mampu bersaing meningkatkan nilai tambah dan berdaya guna bagi masyarakat di pedesaan.
Selain diikuti 59 kepala pekon yang baru dilantik, kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Pringsewu Fauzi, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Andi Wijaya, Kabag Tata Pemerintahan Hariyadi Indera dan sejumlah kepala dinas terkait. (lis)
Editor: Harian Momentum